Berikut ini adalah contoh makalah tentang masyarakat multikultural.
I. PENGANTAR
Dunia ini di ciptakan oleh Allah sebagai suatu sarana pemenuhan
kebutuhan bagi manusia. Dan Allah menciptakan makhluknya selalu
berpasang-pasangan, sedangkan dalam Al-Quran Allah berfirman bahwa telah
kami ciptakan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Maka dari itu
jelaslah, dalam pandangan islam suatu kemajemukan masyarakat itu memang
sudah ada dari awal penciptaan manusia.
Begitu pula dilihat dari sudut pandang ilmu sosial, dalam Al-Quran
manusia disebut sebagai “An-Nas”, yang artinya manusia sebagai makhluk
sosial. Yang mana manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa adanya
dukungan dari manusia yang lain. Di beberapa ayat lain manusia disebut
sebagai “AI-Insan”, ini menunjukkan bahwa manusia adalah seorang
individu yang unggul. Mengapa demikian? karena seorang manusia
diciptakan dengan karakter yang berbeda dengan manusia yang lainnya.
Jadi, sampailah pada kesimpulan bahwa manusia adalah seorang individu
sekaligus makhluk sosial yang dengan kekarakteristikannya terbentuklah
suatu masyatakan majemuk yang menghiasi dunia ini.
II. PENGERTIAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
1. Furnivall
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua
atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu
sama lain di dalam suatu satu kesatuan politik.
2. Clifford Gertz
Masyarakat multikultural adalah merupakan masyarakat yang terbagi dalam
sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri dan masing-masing sub
sistem terkait oleh ikatan-ikatan primordial.
3. Nasikun
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh
masyarakat tersebut secara setruktur memiliki sub-subkebudayaan yang
bersifat deverseyang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai
yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai
dari satu-kesatuan sosial, serta seringnya muncul konflik-konflik
sosial.
4. Kesimpulan saya
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang teriri dari
berbagai elemen, baik itu suku, ras, dll yang hidup dalam suatu kelompok
masyrakat yang memiliki satu pemerintaha tetapi dalam masyarakat itu
masig terdapat segmen- segmen yang tidak bisa disatukan.
III. CIRI-CIRI MASYARAKAT MULTIKULTURAL
1. Terjadi segmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk oleh
bermacam-macam suku,ras,dll tapi masih memiliki pemisah. Yang biasanya
pemisah itu adalah suatu konsep yang di sebut primordial. Contohnya, di
Jakarta terdiri dari berbagai suku dan ras, baik itu suku dan ras dari
daerah dalam negri maupun luar negri, dalam kenyataannya mereka
memiliki segmen berupa ikatan primordial kedaerahaannya.
2. Memilki struktur dalam lembaga yang non komplementer, maksudnya
adalah dalam masyarakat majemuk suatu lembaga akam mengalami kesulitan
dalam menjalankan atau mengatur masyarakatnya alias karena kurang
lengkapnya persatuan tyang terpisah oleh segmen-segmen tertentu.
3. Konsesnsus rendah, maksudnya adalah dalam kelembagaan pastinya perlu
adany asuatu kebijakan dan keputusan. Keputusan berdasarkan kesepakatan
bersama itulah yang dimaksud konsensus, berarti dalam suatu masyarakat
majemuk sulit sekali dalam penganbilan keputusan.
4. Relatif potensi ada konflik, dalam suatu masyarakat majemuk pastinya
terdiri dari berbagai macam suku adat dankebiasaan masing-masing. Dalam
teorinya semakin banyak perbedaan dalam suatu masyarakat, kemungkinan
akan terjadinya konflik itu sangatlah tinggi dan proses
peng-integrasianya juga susah
5. Integrasi dapat tumbuh dengan paksaan, seperti yang sudah saya
jelaskan di atas, bahwa dalam masyarakat multikultural itu susah sekali
terjadi pengintegrasian, maka jalan alternatifnya adalah dengan cara
paksaan, walaupun dengan cara seperti ini integrasi itu tidak bertahan
lama.
6. Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain, karena dalam
masyarakat multikultural terdapat segmen-segmen yang berakibat pada
ingroup fiiling tinggi maka bila suaru ras atau suku memiliki suatu
kekuasaan atas masyarakat itu maka dia akan mengedapankan kepentingan
suku atau rasnya.
IV. SEBAB TERJADINYA MULTIKULTURALISME
1. Factor geografis,faktor ini sangat mempengarudi apa dan bagaimana
kebiasaan sua tu masyarakat. Maka dalam suatu daera yang memiliki
kondisi geografis yang berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam
masyarakat( multikultural).
2. Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing menjadi penyebab
terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui
budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind set mereka dan
menjadkan perbedaan antara
3. Kondisi iklim yang berbeda, maksudnya hampir sama denga perbedaan letak geografis suatu daerah.
V. BENTUK MASYARAKAT MULTIKULTURAL
1. INTERSEKSI
A) Konsep
Interseksi merupakan suatu titik potong atau pertemuan. Dalam sosiologi,
interseksi dikenal sebagai suatu golongan etnik yang majemuk.
B) Definisi
Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan
keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Baik berupa suku,
agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu
masyarakat majemuk.
Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang
intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam
kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi,
pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu,
anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin,
tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat
bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi
penganut agama tertentu.
C) Penjelasan definisi
Jadi, yang dimaksud dengan interseksi adalah suatu masyarakat yang
terdiri dari banyak suku,budaya,agama, dll yang berbaur menjadi satu
kesatuan di dalam komunitas tertentu.
2. KONSOLIDASI
A) Konsep
Suatu proses penguatan pemikiran atas kepercayaan yang telah diyakini
agar kepercayaan akan sesuatu yang diyakini semakin kuat. Yang mana hal
ini dilakukan oleh orang yang lebih mengerti akan kepercayaan yang
dianut.
B) Definisi
Konsolidasi adalah suatu proses penguatan yang dilakukan untuk
memberikan tambahan keimanan atas apa yang telah seseorang yakini, yang
biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mencapai tingkatan tertenatu.
C) Penjelasan definisi
Jadi, yang dimaksud dengan konsolidasi adalah suatu penguatan atas apa yang telah melekat pada dirinya.
3. PRIMORDIALISME
A) Konsep
Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh
hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat,
kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan
pertamanya.
B) Definisi
Primordialisme berasal dari kata bahasa latin primus yang artinya pertama dan ordiri yang artinya tenunan atau ikatan.
Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang
diperolehnya melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk sikap
primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi untuk
melestarikan budaya kelompoknya. Namun, di sisi lain sikap ini dapat
membuat individu atau kelompok memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu
sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya orang
lain. Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari kacamata
budayanya. Hal ini terjadi karena nilai-nilai yang telah tersosialisasi
sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah daging (internalized
value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung dipertahankan
bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya.
C) Penjelasan definisi
Jadi, suatu primordialisme adalah suatu kepercayaan yang sudah mendarah
daging. Maka setiap orang yang memiliki primordial pasti dia akan sulit
menerima paham lain selain paham yang telah mendarah daging dalam
dirinya.
4. ETNOSENTRISME
A) Konsep
Etnosentris sangat erat hubungannya dengan apa yang disebut in group
feeling (keikut sertaan dalam kelompok) tinggi. Biasanya dalam suatu
kelompok sosial sering kita melihat perang antar desa, perang antar suku
ataupun perang dalam agama dan sebagainya. Tapi entosentris lebih
kepada anggapan suatu kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling
unggul.
B) Definisi
Jadi, yang dimaksud dengan etnosentris adalah suatu anggapan dari kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling unggul.
C) Penjelasan definisi
Dari definisi di atas kita dapat memahami bahwa dalam suatu masyarakat
majemuk terdapat suatu kelompok yang beranggapan bahwa kelompoknyalah
yang paling unggul dari kelompok-kelompok sosial lain.
5. POLITIK ALIRAN
A) Konsep
Politik aliran adalah suatu kelompok masyarakat yang tergabung dalam
ormas-ormas yang memiliki suatu pemersatu berupa partai politik dalam
suatu negara, sehingga ormas tersebut dikatakan penganut partai yang
memang dijadikan pemersatu dalam negara.
B) Definisi
Politik Aliran adalah suatu organisasi masyarakat yang memiliki dekengan
(jawa) untuk memelihara dan menyejahterakan anggotanya. Contoh :
Hahdhotul Ulama’ memiliki dekengan berupa Partai Kebangkitan
Bangsa(PKB), Muhammadiyyah memiliki dekengan berupa Partai Amanat
Nasional(PAN), dll.
C) Penjelasan definisi
Jadi, jelas bahwa politik aliran adalah suatu partai politik yang
memiliki suatu dukungan dari suatu organisasi masyarakat sebagai
pembangun kekuatan dalam pemilihan umum.
Rabu, 25 April 2012
MAKALAH MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Sangat membantu, terimakasih (y)
Diunggah oleh siapa ini
Posting Komentar