KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI
DALAM PELAYANAN KB
1. DEFINISI KIE
Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung/tidak langsung
melalui saluran komunikasi kpd penerima pesan u/ mendapatkan efek.
Komunikasi kesehatan adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi perilaku
positif dimasyarakat, dengan menggunakan prinsip dan metode komunikasi
baik menggunakan komunikasi pribadi maupun komunikasi massa.
Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui masy (pesan yang disampaikan).
Edukasi adalah proses perubahan perilaku ke arah yang positif.
Pendidikan kesehatan merupakan kompetensi yang dituntut dari tenaga
kesehatan karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan
dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan.
2. TUJUAN KIE
Tujuan dilaksanakannya Program KIE, yaitu :
· Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta baru.
· Membina kelestarian peserta KB
· Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan
· Mendorong
terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif, peningkatan
pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar sehingga
masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan
bertanggung jawab
3. JENIS-JENIS KEGIATAN DALAM KIE
a. KIE Individu : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu sasaran program KB.
b. KIE Kelompok : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang)
c. KIE
Massa : Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah
besar.
4. PRINSIP LANGKAH KIE
· Pemantapan kelestarian ber_KB dengan metode kontrasepsi efektif terpilih.
· Mengarahkan gerakan KB nasional kepada gerakan yang menuntut partisipasi dari seluruh masyarakat.
· Menumbuhkan lingkungan yang mendukung terhadap peningkatan penggunaan kontrasepsi.
· Meningkatkan
kualitas pelayanan KIE melalui analisa sasaran yang semakin tajam
,kesepakatan pengelola program, perkembangan isi pesan yang berkaitan
dengan reproduksi sehat.
Menurut Media yang digunakan ,kegiatan KIE dapat diperincikan sbb:
Ø Radio
Ø Televisi
Ø Pers/Surat kabar
Ø Film
Ø Mobil Unit Penerangan
Ø Penerbitan/Publikasi
Ø Kegiatan Promosi
Ø Pameran
Langkah-Langkah yang diLakukan sbb:
v Menentukan sasaran
v Srategi
v Isi pesan
v Indikator Keberhasilan
v Waktu
v Tempat
Beberapa tahap dalam proses penerimaan atau penolakan seseorang terhadap
keluarga berencana dalam kegiatan penerangan dan motivasi Keluarga
Berencana adalah sbb:
ü Tahu Secara Sepintas (awarenest)
Individu mengetahui adanya KB ,tetapi ia belum mempunyai informasi yang
mendalam tentang sifat dan kegunaan gagasan tersebut.Ia mengetahui
adanya KB dari berbagai sumber surat kabar ,radio ,TV dan lain-lain.
ü Tertarik (interest )
Individu mulai menaruh perhatian terhadap persoalan KB ,dalam taraf ini
individu ingin mengetahui lebih banyak tentang KB dengan sungguh-sungguh
keterangan-keterangan atau penjelasan-penjelasan yang diperolehnya dari
berbagai sumber
ü Penilaian (Evaluation)
Setelah individu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang KB, ia akan menilai untung ruginya KB bagi dirinya dan keluarganya.
ü Percobaan (Trial)
Dalam tahap ini individu mencoba menjalankan metoda atau cara KB yang diinginkannya.
Hasil dari percobaan ini ada dua kemungkinan:
o Menerima dan melaksanakan KB (adopsi)
o Menolak Keluarga Berencana (KB)
ü Adopsi (Menerima atau Melaksanakan sesuatu yang baru)
o Terus Adopsi
ü Kalau
individu terus merasa puas ,baik dari segi alat atau obat pencegah
kehamilan maupun dari segi pelayanan petugas KB ,ia akan terus menerima
dan melaksanakan KB.
o Kemudian Menolak
ü Kalau
individu merasa sudah menerima dan melaksanakan KB kemudian merasa tidak
puas ,baik karena obat /akibat pencegah kahamilan yang dipakai maupun
akibat pelayanan petugas KB yang mengecewakannya,maka ia menolak yang
berarti berhenti menerima dan melaksanakan KB.Keadaan ini bisa kita
kenal sebagai” drop out”.
Apabila dalam tahap tahap percobaan (trial) individu merasa tidak puas atau tidak senang ,ia akan menolak KB.
Dalam hal ini petugas KB hendaknya dapat memberikan bimbingan dan
pembinaan terus-menerus ,serta tidak merasa kecewa karena individu
seperti ini masih mempunyai 2 kemungkinan yaitu sbb:
1 Terus Menolak
Kalau individu tersebut merasa tidak puas dan tidak senang maka ia akan menolak
2 Kemungkinan Menolak
Kalau kemudian ternyata ia merasa puas dan senang ,sesudah mendapat bantuan petugas KB,maka ia akan menerima.
5. KONSELING KELUARGA BERENCANA
a. DEFINISI
· Konseling
adalah suatu proses saling membantu kepada yang lain berupa informasi
yang sedang i butuhkan sedemikian rpa, sehingga orang lain tersebut
memahaminya lalu menerapkan sesuai dengan situasi dan kondisinya
· Konseling merupakan tindak-tanduk dari kegiatan KIE
· Proses yang berjalan dan menyatu dalam semua aspek pelayanan KB
· Melalui
konseling pemberian pelayanan membantu klien memilih cara KB yang cocok
dan membantunya untuk terus menggunakan cara tersebut dengan benar.
b. TUJUAN
1) Meningkatkan
penerimaan. Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara
mendengarkan, berbicara dan komunikasi non-verbal meningkatkan
penerimaan informasi mengenai KB oleh klien
2) Menjamin
pilihan yg cocok. Menjamin petugas dank lien memilih cara terbaik yang
sesuai dengan keadaan kesehatan dan kondisi klien
3) Menjamin
penggunaan yg efektif. Konseling efektif diperlukan agar klien
mengetahui bagaimana menggunakan KB dengan benar dan mengatasi informasi
yang keliru tentang cara tersebut
4) Menjamin
kelangsungan yang lebih lama. Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih
baik bila klien ikut memilih cara tersebut, mengetahui cara kerjanya
dan mengatasi efeksampingya
c. JENIS KONSELING KB
Komponen penting dalam pelayanan KB dibagi 3 tahapan yaitu :
1) Konseling Awal
ü Bertujuan menentukan metode apa yg diambil
ü Bila dilakukan dengan objektif langkah ini akan membentu klien untuk memilih jenis KB yang cocok untuknya
ü Yang perlu diperhatikan dalam langkah ini :
• Menanyakan langkah yg disukai klien
• Apa yg diketahui tentang cara kerjanya, kelebihan dan kekurangannya
2) Konseling Khusus
ü Memberi kesempatan k/ untuk bertanya ttg cara KB dan membicarakan pengalamannya
ü Mendapatkan informasi lebih rinci tentang KB yg diinginkannya
ü Mendapatkan bantuan untuk memilih metoda KB yang cocok dan mendapatkan penerangan lebih jauh tentang penggunaannya
3) Konseling Tindak Lanjut
ü Konseling lebih bervariasi dari konseling awal
ü Pemberi
pelayanan harus dapat membedakan masalah yg serius yang memerlukan
rujukan dan masalah yang ringan yang dapat diatasi di tempat
d. LANGKAH KONSELING
1) GATHER
G : Greet
Berikan salam, kenalkan diri dan buka komunikasi
A : Ask
Tanya keluhan/kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/ kebutuhan sesuai dengan kondisi yang dihadapi?
T : Tell
Beritahukan persoalan pokok yg dihadapi pasien dari hasil tukar informasi dan carikan upaya penyelesaiannya
H : Help
Bantu klien memahami & menyelesaikan masalahnya
E : Explain
Jelaskan cara terpilih telah dianjurkan dan hasil yang diharapkan mungkin dapat segera terlihat/ diobservasi)
R : Refer/Return visit
Rujuk bila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai. Buat jadwal kunjungan Ulang)
2) Langkah Konseling KB SATU TUJU
Langka SATU TUJU ini tidak perlu dilakukan berurutan karena menyesuaikan dengan kebutuhan klien.
SA : Sapa dan salam
ü Sapa klien secara terbuka dan sopan
ü Beri perhatian sepenuhnya, jaga privasi pasien
ü Bangun percaya diri pasien
ü Tanyakan apa yang perlu dibantu dan jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya.
T : Tanya
ü Tanyakan informasi tentang dirinya
ü Bantu klien pengalaman tentang KB dan kesehatan reproduksi
ü Tanyakan kontrasepsi yang ingin digunakan
U : Uraikan
ü Uraikan pada klien mengenai pilihannya
ü Bantu klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini serta jelaskan jenis yang lain
TU : Bantu
ü Bantu klien berfikir apa yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya
ü Tanyakan apakah pasangan mendukung pilihannya
J : Jelaskan
ü Jelaskan secara lengkap bagaiman menggunakan kontrasepsi pilihannya setelah klien memilih jenis kontrasepsinya.
ü Jelaskan bagaimana penggunaannya
ü Jelaskan manfaat ganda dari kontrasepsi
U : Kunjungan Ulang
ü Perlu dilakukan kunjungan ulang untuk dilakukan pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan.
e. Tahapan konseling dalam pelayanan KB
Tahapan Konseling dalam pelayanan KB dapat dirinci dalam tahapan sebagai
berikut : KIE Motivasi à Bimbingan à Rujukan à KIP/K à yan. Kontrasepsi
à Tindak lanjut
1) KEGIATAN KIE
a. Sumber informasi pertama tentang jenis alat/ metode KB dari petugas lapangan KB
b. Pesan yang disampaikan :
ü Pengertian dan manfaat KB bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga
ü Proses terjadinya kehamilan pada wanita (yang kaitannya dengan cara kerja dan metode kontrasepsi)
ü Jenis alat/metode kontrasepsi, cara pemakaian, cara kerjanya serta lama pemakaian
2) Kegiatan Bimbingan
a. Tindak lanjut dari kegiatan KIE dengan menjaring calon peserta KB
b. Tugas
penjaringan : memberikan informasi tentang jenis kontrasepsi lebih
objektif, benar dan jujur sekaligus meneliti apakah calon peserta
memenuhi syarat
c. Bila iya à rujuk ke KIP/K
3) Kegiatan Rujukan
a. Rujukan calon peserta KB, utk mendapatkan pelayanan KB
b. Rujukan peserta KB, untuk menindaklanjuti komplikasi
4) Kegiatan KIPK/K (Komunikasi Interpersonal dan Konseling)
Tahapan dalam KIP/K
a. Menjajaki alasan pemilihan alat
b. Menjajaki aa klien sudah mengetahui/ paham ttg alat kontrasepsi tsb
c. Menjajaki klien tahu/tdk alat kontrasepsi lain
d. Bila belum, berikan informasi
e. Beri klien kesempatan untuk mempertimbangkan pilihannya kembali
f. Bantu klien mengambil keputusan
g. Beri klien informasi, apapun pilihannya, klien akan diperiksa kesehatannya
h. Hasil pembicaraan akan dicatat pada lembar konseling
5) Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi
a. Pemeriksaan kesehatan : anamnesis dan Px. Fisik
b. Bila tidak ada kontra indikasi à pelayanan kontrasepsi dapat diberikan
c. Untuk kontrasepsi jangka panjang perlu inform consent
6) Kegiatan Tindak Lanjut
a. Petugas melakukan pemantauan keadaan peserta KB dan diserahkan kembali kepada PLKB
f. INFORMED CONSENT
1) Persetujuan
yang diberikan oleh klien atau keluarga atas informasi dan penjelasan
mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap klien
2) Setiap
tindakan medis yang beresiko harus persetujuan tertulisi ditandatangani
oleh yang berhak memberikan persetujuan (klien) dlm keadaan sadar dan
sehat
Referensi:
ü http://rahmawardah.blogspot.com/2010/07/program-kie-dalam-pelayanan-kb.html
ü http://missheni.blogspot.com/2011/03/kie-dalam-pelayanan-kb.html
ü Pelayanan Keluarga Berencana, Yetti Anggraeni, S.ST., SKM dan Martini, A.Md. Keb. SKM, Rohima Press, 2011.
Jumat, 04 Mei 2012
KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI DALAM PELAYANAN KB
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar