Rabu, 02 Mei 2012

Makalah anatomi fisiologi respirasi

| Rabu, 02 Mei 2012 | 0 komentar

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Anatomi Fisiologi Respirasi” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini kami sajikan secara sistematis serta dengan bahasa yang sederhana sehingga lebih mudah dipahami. Adapun makalah ini bersumber dari berbagai macam informasi. Dari situ kami dapat mengembangkannya sehingga menjadi kumpulan informasi yang berguna.
Dalam menulis makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, jika seandainya dalam makalah ini terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan, kami dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita semua, dan berguna untuk generasi masa depan.




Palangkaraya,  Maret  2012


                               
                                                                                                               Penulis





DAFTAR ISI


Kata Pengantar                                                                                                                    
Daftar Isi                                                                                                                             

BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

BAB 2
Tinjauan Pustaka  
     


BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan                                                                                                              
Saran       

Daftar Pustaka






BAB 1
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Masalah yang di bahas mengenai kasus Ny. D usia 27 tahun, dengan keluhan sesak nafas dan penjelasan-penjelasan mengenai Anatomi Respirasi dan fungsi dari Fisiologi Respirasi tersebut.
1.2              Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada berbagai masalah yang timbul dalam tahap Anatomi Fisiologi Respirasi. Berikut adalah masalah yang dibahas dalam makalah ini :
I.      Anatomi Respirasi
II.    Fisiologi Respirasi
III.              Kasus
IV.    Whezing

















BAB 2

Tinjauan Pustaka


I.       Anatomi Respirasi

pernafasan11.jpg



II.    Fisiologi Respirasi
Penjelasan-penjelasan mengenai fungsi pada Fisiologi Respirasi.

1.      Hidung
Hidung adalah organ tubuh yang berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra penciuman. Dalam keadaan normal udara yang masuk dalam sistem pernapasan berhubungan dengan rongga hidung. Selain melalui rongga hidung juga bisa bernafas melalui mulut. Pernapasan melalui mulut biasanya di lakukan dalam keadaan darurat, misalnya pernapasaan buatan melalui mutuk ketika seseorang pingsan.

Bagian-bagian dari hidung berupa:
1.      Batang hidung: dinding depan hidung yang dibentuk oleh ossa nasalis.
2.      Cuping hidung: bagian bawah dari lateral hidung yang dibentuk oleh tulang rawan.
3.      Septum nasi adalah yang membatasi kedua rongga hidung
4.      Dinding lateral rongga hidung.
Vestibulum rongga hidung yang berisi serabut-serabut halus epitel berfungsi untuk mencegah masuknya benda-benda asing (virus) yang menggangu proses pernapasan.

2.      Faring
Faring merupakan persilangan antara jalan udara pernapasan dan jalannya makanan. Faring menjadi permulaan tenggorokan dan kerongkongan. Di persimpangan ini terdapat dua katub , yaitu katub pangkal penutup rongaa hidung dan katup pangkal tenggorok (epiglottis).
Anak tekak akan menutup rongga hidung dan epiglottis akan menutup batang tenggorokan ketika kita menelan makanan.

3.      Laring ( Pangkal Tenggorok )
Tersusun atas katup pangkal tenggorok (epiglotis), perisai tulang rawan (tulang rawan tiroid), dan gelang-gelang tulang rawan yang membentuk jakun di alam jakun terdapat pita suara.
Tepi tulang dari pita suara asli kiri dan kanan membatasi daerah epiglottis disebut supraglotis dan bagian bawah di sebut subglotis.

4.      Trakea(Batang Tenggorok)
Trakea atau batang tenggorok merupakan sebuah saluran panjang kira-kira 9 cm. Tenggorok tersusun atas cincin-cincin  tulang rawan bebentuk huruf C. Berguna untuk mempertahankan agar trakea tetap terbuka sehingga kita dapat bernafaas dengan leluasaa setiap saat.
Dibagian pangkal tenggorok terdapat sebuah katup disebut epiglottis. Katup ini berfungsi melindungi saluran pernapasan saat makanan masuk dan mengatur membuka menutupnya saluran pernapasan.

5.      Bronkus (Cabang Tenggorok)
Bronkus merupakan saluran penghubung antara batang tenggorok dan paru-paru. Bagian ini tersusun atas tulang rawan berbentuk cincin yang befungsi sebagai tempat lalu lintas udara pernapasan.
Bronkus bercabang tiga menuju paru-paru kanan dan bercabang dua menuju paru-paru kiri. Setiap cabang akan bercabang lagi membentuk saluran-saluran kecil di sebut bronkiolus.
Cabang bronkus yang terakhir akan membangkitkan pernapasan dan melepaskan udara ke paru-paru. Pernapasan bronkiolus terjadi dengan cara memperluas ruangan pembulu alveoli yang merupakan tempat terjadinya pertukaran udara antara oksigen dan karbon dioksida.


III.       Kasus
Ny. D usia 27 tahun, pasien datang ke UGD pukul 04.00. WIB. dengankeluhan sesak nafas, pasien tampak nafas cepat dan dangkal, RR: 30x/menit, Nadi : 96x/menit, TD : 130/70 mmHg. Pada saat di auskultasi suara nafas weezing pada paru kanan dan kiri. BB : 50 kg, TB : 150 cm.

Berapa kebutuhan oksigen yang dibutuhkan pasien (rumus penghitungan oksigen) ?

Dik : usia 27 tahun, keluhan sesak nafas, pasien tampak nafas cepat dan dangkal, RR: 30x/menit, Nadi : 96x/menit, TD : 130/70 mmHg. Pada saat
di auskultasi suara nafas weezing pada paru kanan dan kiri. BB : 50 kg, TB : 150 cm.

Jawab:
                RR xVT x 20%   = RR x (BB x 10) x 20%
                                        =30 x (50 x 10) x 20% ml/m
                                        =3000 ml/m



IV.  Weezing

 Weezing (mengi) bunyi ini dihasilkan akibat udara melewati jalan nafas yang menyempit atau tersumbat sebagian.

Dari kasus tersebut tindakan apa yang diberikan kepada pasien?
  Tindakan yang harus dilakukan terhadap pasien yang mengalami  sesak   nafas terutama pemberian oksigen yang dilakukan dengan cara melalui kanula dan masker  dengan tujuan memenuhi kebutuhan oksigen dan mengatur posisi tubuh sesuai dengan kebutuhan oksigen, ajarkan juga teknik bernafas dan relaksasi yang benar.

BAB 3
PENUTUP



3.1  Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan di atas kitapun bias memahami dan mengerti Anatomi Respirasi gambar system pernapasan, Fisiologi Respirasi penjelasan mengenai fungsi dari anatomi resfirasi tersebut serta Kasus-kasus berupa tindakan yang harus dilakukan terhadap pasien yang mengalami  sesak   nafas terutama pemberian oksigen yang dilakukan untuk klien/pasien yang mengalami ganguan sistem pernapasan .

3.2  Saran
Kepada individu yang mengalami sesak napas, perlu menghindari debu, asap rokok, cuaca yang dingin, dalam rumah usahakan selalu bersih dalam mendapatkan udara yang bersih dan sejuk, selalu menyiapkan obat dari resep dokter.
                  

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
© Copyright 2012. Makalah Cyber . All rights reserved | Makalah Cyber.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by Makalah Cyber - Zoenk