BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia
dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan
“Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan
yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa. Adat
istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh
suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan
suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah,
persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
B. Rumusan Masalah
a.
Bagaimana
keanekaragaman suku bangsa di Indonesia ?
b.
Persebaran suku
bangsa ?
c.
Adat istiadat
suku bangsa ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Persebaran Daerah Asal Suku Bangsa di Indonesia
A.Pengertian Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan manusia
yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang
yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai kesadaran
dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam
penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat.
Suku – suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah
bangsa, persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan
laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu
dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri
berikut ini[1].
B.Ciri-Ciri perbedaan suku
bangsa
a)
Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain.
b)
Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa
Jawa, Bahasa Madura, dan lain-lain.
c)
Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan
upacara kematian.
d)
Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari
Cakalele, dan Tari Saudati.
e)
Kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut
garis ayah) dan matrilineal(sistem keturunan menurut garis ibu).
f)
Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui
luar.
C.
Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya
Di bawah ini tabel persebaran suku bangsa[2].
NO
|
NAMA PROVINSI
|
SUKU
|
1.
|
Nanggroe Aceh Darussalam
|
Aceh , Alas , Gayo , Kluet ,
Simelu , Singkil , Tamiang , Ulu.
|
2.
|
. Sumatera Utara
|
Karo , Nias , Simalungun ,
Mandailing , Dairi , Toba , Melayu , PakPak , maya-maya.
|
3.
|
Sumatera Barat
|
Minangkabau , Mentawai , Melayu ,
guci, jambak.
|
4.
|
Riau
|
Melayu , Siak , Rokan , Kampar ,
Kuantum Akit , Talang Manuk , Bonai , Sakai , Anak Dalam , Hutan , Laut .
|
5.
|
Kepulauan Riau
|
Melayu, laut.
|
6.
|
Bangka Belitung
|
Melayu.
|
7.
|
Jambi
|
Batin , Kerinci , Penghulu ,
Pewdah , Melayu , Kubu , Bajau.
|
NO
|
NAMA PROVINSI
|
SUKU
|
8.
|
Sumatera Selatan
|
Palembang , Melayu , Ogan ,
Pasemah , Komering , Ranau Kisam , Kubu , Rawas , Rejang , Lematang , Koto,
Agam.
|
9.
|
Bengkulu
|
Melayu , Rejang , Lebong , Enggano
, Sekah , Serawai, Pekal, Kaur, Lembak.
|
10.
|
Lampung
|
Lampung , Melayu , Semendo ,
Pasemah , Rawas , Ogan Pubian, Sungkai, Sepucih.
|
11.
|
DKI Jakarta
|
Betawi.
|
12.
|
Banten
|
Banten.
|
13.
|
Jawa Barat
|
Sunda , Badui.
|
14.
|
Jawa Tengah
|
Jawa , Karimun , Samin, Kangean.
|
15.
|
D.I.Yogyakarta
|
Jawa.
|
16.
|
Jawa Timur
|
Jawa , Madura , Tengger, Asing.
|
17.
|
Bali
|
Bali , Jawa , Madura.
|
18.
|
NTB
|
Bali , Sasak , Bima , Sumbawa,
Mbojo, Dompu, Tarlawi, Lombok.
|
19.
|
NTT
|
Alor , Solor , Rote , Sawu , Sumba
, Flores , Belu, Bima
|
20.
|
Kalimantan Barat
|
Melayu , Dayak(Iban Embaluh ,
Punan , Kayan , Kantuk , Embaloh , Bugan ,Bukat), Manyuke.
|
21.
|
Kalimantan Tengah
|
Melayu , Dayak(Medang , Basap ,
Tunjung , Bahau , Kenyah , Penihing , Benuaq) , Banjar , Kutai, Ngaju,
Lawangan, Maayan, Murut, Kapuas.
|
22.
|
Kalimantan Timur
|
Melayu , Dayak(Bukupai , Lawangan
, Dusun, Ngaju , Maayan).
|
23.
|
Kalimantan Selatan
|
Melayu , Banjar , Dayak, Aba.
|
24.
|
Sulawesi Selatan
|
Bugis , Makasar , Toraja , Mandar.
|
25.
|
Sulawesi Tenggara
|
Muna , Buton ,Totaja , Tolaki ,
Kabaena , Moronehe , Kulisusu , Wolio.
|
NO
|
NAMA PROVINSI
|
SUKU
|
26.
|
SulawesiTengah
|
Kaili , Tomini , Toli-Toli ,Buol ,
Kulawi , Balantak , Banggai ,Lore.
|
27.
|
Sulawesi Utara
|
Bolaang-Mongondow ,Minahasa ,
Sangir , Talaud , Siau , Bantik.
|
28.
|
Gorontalo
|
Gorontalo.
|
29.
|
Maluku
|
Ambon, Kei , Tanimbar , Seram ,
Saparua, Aru, Kisar.
|
30.
|
Maluku Utara
|
Ternate, Morotai, Sula, taliabu,
Bacan, Galela.
|
31.
|
Papua Barat
|
Waigeo, Misool, Salawati, Bintuni,
Bacanca.
|
32.
|
Papua Tengah
|
Yapen, Biak, Mamika, Numfoor.
|
33.
|
Papua Timur
|
Sentani, Asmat, Dani, Senggi.
|
2. Sikap
Menghormati Keragaman Suku Bangsa
Bhinneka
Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan persatuan dan
kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai
suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Indonesia,
memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah air
Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas
bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.
Kita
sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan yang
bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat
menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa
Indonesia. Pedoman tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan
rasa persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di Indonesia.[3]
Membiasakan
bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di lingkungan kita,
seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan
bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa,
dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah.
Dalam
mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat
dari sifat dan sikap
dalam kehidupan sehari-hari. diantaranya
adalah sebagai berikut:
a.
kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya
dalam sebuah keluarga.
b.
antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong,
kerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
c.
dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan
melalui musyawarah.
d.
terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Sikap dan keadaan seperti tersebut
di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan. Untuk lebih memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan pertukaran kesenian
daerah dari seluruh pelosok tanah air. Dengan adanya kegiatan pertukaran
kesenian daerah tersebut dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, antara
lain:
a) dapat saling pengertiaan antarsuku
bangsa.
b) dapat lebih mudah mencapai persatuan
dan kesatuan.
c) dapat mengurangi prasangka antar
suku.
d) dapat menimbulkan rasa kecintaan
terhadap tanah air dan bangsa.
3. Keanekaragaman
Budaya suku bangsa di Indonesia
Istilah
budaya berasal dari kata Sansekerta, yaitu buddayah atau buddhi
yang berarti akal budi. Kebudayaan berarti segala sesuatu yang
dihasilkan oleh akal budi manusia. Ada tiga bentuk kebudayaan, yaitu kebudayaan
dalam bentuk gagasan, kebiasaan, dan benda-benda budaya[4].
a)
Kebudayaan
yang berupa gagasan, antara lain ilmu pengetahuan, adat istiadat, dan
peraturan.
b) Kebudayaan yang berupa kebiasaan,
antara lain cara mencari makan (mata pencarian), tata cara pergaulan, tata cara
perkawinan, kesenian, dan bermacam-bermacam upacara tradisi.
c) Kebudayaan yang berupa benda adalah
semua benda yang diciptakan oleh manusia, seperti alat-alat keperluan
sehari-hari, rumah, perhiasan, pusaka (senjata), kendaraan, dan lain-lain.
Manusia menciptakan kebudayaan untuk
bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Selain itu, kebudayaan juga
diciptakan untuk mengolah alam agar bermanfaat untuk kehidupan manusia. Karena
kondisi lingkungan alam berbeda-beda, maka terjadilah keanekaragaman kebudayaan[5].
Faktor
lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain
sebagai berikut.
- Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di satu pulau terpisah dengan penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk tiap pulau mengembangkan kebiasaan dan adat sendiri. Dalam waktu yang cukup lama akan berkembang menjadi kebudayaan yang berbeda.
- Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan. Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis alamnya. Adaptasi itu dapat terwujud dalam bentuk perubahan tingkah laku maupun perubahan ciri fisik. Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan misalnya, akan berkomunikasi dengan suara yang keras supaya dapat didengar tetangganya. Penduduk yang tinggal di daerah pantai atau di daerah perairan akan mengembangkan keahlian menangkap ikan, dan sebagainya. Perubahan keadaan alam dan proses adaptasi inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Besar kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia tidak merata. Suku bangsa yang jumlah anggotanya cukup besar, antara lain suku bangsa Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bugis, Makassar, Minangkabau, Bali, dan Batak.
Biasanya suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam
suatu provinsi di negara kita. Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang
Batak, orang Bugis, dan orang Minang misalnya, banyak yang merantau ke wilayah
lain.
BAB III
OBSERVASI
A.Adat istiadat(custom)
Adat istiadat
adalah tata kelakuan yang telah menyatu kuat dalam pola-poa prilaku sebuah masyrakat.
Oleh karena itu, pada umumnya kelompok masyrakat atau suku memiliki norma adat
yang berbeda-beda. Norma ini memiliki gaya ikat yang sangat kuat. Norma adat
berisi perintah dan larangan. Anggota masyrakat yang melanggar norma ini akan
mendapat sanksi adat yang berlaku[6].
B.Berbagai adat istiadat dalam suku
bangsa di Sumatra Selatan
1.
Komring
Menurut Imjon, komring adalah salah
satu suku yang ada di Sumatra selatan, yang sudah lama keberadaan nya. Dan
tersebar di beberapa daerah atau tempat.
·
Adat istiadat
komring
a.
Seseorang di
katakan suku komring, menurut keturun orang tua nya.
b.
Dalam hal
pernikahan harus di kasih gelar,dengan pinang.
c.
Baju adat dalam
suku komring sama dengan palembang.
d.
Khas dalam suku
komring sama dengan suku-suku lain.
e.
Kekeluargaan
dalam masyarakat komring sangatlah erat.
f.
Ciri khas
bahasa komring keras.[7]
2.
Jawa
Menurut M.Fatih
arizqi jawa adalah salah satu suku yang ada di Indonesia, yang sudah lama
keberadaannya.
·
Adat istiadat
jawa
a.
Seseorang di
katakan suku jawa,menurut keturunan orang tuanya.
b.
Dalam hal
pernikahan suku jawa memakai baju adat jawa lengkap dengan blankon dan keris.
c.
Suku jawa
mengutamakan kesederhanaan dan kekeluargaan, tidak mementingkan kemewahan.
d.
Suku jawa di
kelompok kan menjadi tiga :
1.
Jawa kasar
yakni suku jawa yang hidup di kota-kota yang menggunakan dengan bahasa
kesehariannya dengan bahasa jawa kasar.
2.
Jawa halus
yakni suku jawa yang menggunakan bahasa keseharian nya menggunakan bahasa halus
dan lebih pelan.
3.
Jawa keraton
yakni suku jawa yang tinggal di daerah kerajaan keraton,yang biasanya selalu
memakai pakaian adat jawa, dan menggunakan bahasa jawa halus dalam
kesehariannya[8].
3.
Ogan
Menurut Ruslan
saputra suku ogan adalah suku yang masih sangat erat hubungan kekerabatan nya.
Sistem gotong royong nya masih di junjung tinggi dalam suatu daerah. Seseorang
di katakan suku ogan karena faktor keturunan dan kelahiran. Dalam adat istiadat
yang masih mencolok, suku ogan pada saat hari-hari besar, masih sering
menggunakan alat musik rebana[9].
4. Padang
Menurut M.Rafki Apriadi Jon suku Padang
adalah suku yang mengutamakan adat istiadatnya, seperti contoh dalam hal
kepemimpinan, sebuah desa atau tempat, di pimpin oleh seorang datuk. Dalam adat
pernikahan acaranya di iringi dengan musik daerah, yaitu berupa saluang.
Yaitu alat musik berbentuk seruling.
Ada salah satu daerah, yaitu Pariaman
dimana dalam adat lamaran, mempelai wanita lah yang memberikan mahar terhadap
pria. Kemudian dalam adat istiadat silsilah pembagian harta warisan, anak
wanita lebih di kedepankan dari pada anak pria[10].
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Begitu banyak
ragam suku bangsa yang ada di Indonesia, yang mempunyai keanekaragaman adat
istiadat. Dan mempunyai norma-norma yang berbeda, menurut suku masing-masing.
Namun walau mereka berbeda mereka tetap satu, sebagai mana yang ada di Bhineka
tunggal ika[11].
DAFTAR PUSTAKA
Budiman,arief,2011.Budaya
masyrakat.Jakarta timur:Pt intan.
Budiyanto,2008. pendidikan kewarganegaraan.Jakarta:erlangga
Herimanto . winarto, ilmu sosial dan budaya
dasar.jakarta:pt bumi aksara.2011
LAMPIRAN :
Aprilia/ keanekaragaman-suku-bangsa-di-indonesia/ wordpress.com2010/05/29
[1] http://aprilia180490.wordpress.com/2010/05/29/keanekaragaman-suku-bangsa-di-indonesia/
[2]Aprilia/ keanekaragaman-suku-bangsa-di-indonesia/ wordpress.com2010/05/29
[3] Budiyanto/.pendidikan kewarganegaraan.jakarta.erlangga.(2008:16)
[4] Drs.herimanto,m.pd.,m.si./winarto,s.pd.,m.si./ilmu
sosial dan budaya dasar.jakarta timur,.pt bumi aksara.(2011:19)
[5] Drs.herimanto,m.pd.,m.si./winarto,s.pd.,m.si./ilmu
sosial dan budaya dasar.jakarta timur,.pt bumi aksara.(2011:29)
[6] Drs.herimanto,m.pd.,m.si./winarto,s.pd.,m.si./ilmu
sosial dan budaya dasar.jakarta timur,.pt bumi aksara.(2011:51)
[7] Imjon.belitang.minggu.2012/06/17.(18:30)
[8] M.Fatih Arizqi.berebes.senin.2012/06/18.(7:29)
[9] Ruslan
saputra.palembang.rabu.2012/06/20.(10:14)
[10] M.Rafki Apriadi
Jon.Palembang.rabu.2012/06/20.(10:16)
[11] Robi saimona./palembang.selasa.2012/06/19(19:56)
0 komentar:
Posting Komentar