BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fungsi sistem pernafasan adalah mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke
dalam sel-sel tubuh danuntuk mentranspor karbon dioksida(CO2) yang
dihasilkan oleh sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ –organ
respiratorik ber4fungsi dalam :
1) Produksi bicara, membantu proses dalam berbicara
2) Keseimbangan asam basa dalam darah dan jaringan tubuh manusia
3) Pertahanan tubuh melawan benda asing, organisme asing yang masuk melalui proses pernafasan ke dalam tubuh
4) Mengatur hormonal tekanan darah dan keseimbangan hormon dalam darah
Respirasi melibatkan proses – proses berikut ini
1. Ventilasi pulmonar( pernafasan) adalah jalan masuk dan keluar udara dari saluran pernafasan dan paru-paru.
2. Respirasi eksternal adalah difusi oksigen dan karbon dioksida antara udara dalam paru-paru dan kapiler pulmonal
3. Respirasi internal adalah difusi oksigen dan karbon dioksida antara sel darah dan sel-sel jaringan
4. Respirasi seluler adalah penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh untuk
produksi energi dan pelepasan produk oksidasi CO2 dan air oleh sel-sel
tubuh.
1.2 Masalah
Sehubungan dengan tema makalah ini, penulis akan menjabarkan beberapa
masalah yang berhubungan dengan anatomi fisiologi sistem pernafasan,
yaitu:
1. Apakah pengertian dari pernafasan (respirasi)
2. Apakah anatomi sistem pernafasan itu?
3. Bagaimanakah mekanisme atau proses pernafasan
4. Apa saja kelainan- kelainan dari proses pernafasan
5.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu
1. Mengetahui dan memahami tentang pernafasan
2. Mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan anatomi sitem pernafasan
3. Mengetahui dan memahami tentang mekanisme atau proses pernapasan
4. Mengetahui apa saja kelainan-kelainan dari proses pernapasan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pernafasan
Pernafasan ( respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar
yang mengandung (oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang
banyak mengandung CO2(karbondioksida) sebagai sisab dari oksidasi keluar
dari tubuh. Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menhembuskan
disebut ekspirasi.
Jadi, dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara dan oksigen ditarik
dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 akan dikeluarkan dari darah
secara osmose. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui tractus
respiratorius(jalan pernafasan) dan masuk ke dalam tubuh melalui kapiler
–kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ken serambi kiri jantung
(atrium sinistra) kemudian ke aorta keseluruh tubuh disini terjadi
oksidasi sebagai ampas dari pembakaran adalah CO2 dan zat ini
dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung, ke bilik
kanan,dan dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke
jaringan-jaringan paru-paru akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel
dari alveoli. Proses pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa
metabolisme sedangkan sisa dari metabolisme lainnya akan dikeluarkan
melalui traktus urogenitalis, dan kulit.
2.2 Anatomi Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas
dan paru- paru beserta pembungkusnya ( pleura) dan rongga dada yang
melindunginya. Di dalamrongga dada terdapat juga jantung di dalamnya.
Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.
2.2.1 Hidung = Naso = Nasal
Hidung merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang(
cavum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung ( septum nasi). Didalam
terdapat bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu dan
kotoran-kotoran yang masuk kedalam lubang hidung.
1. Bagian luar dinding terdiri dari kulit
2. Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan.
3. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang
dinamakan karang hidung (konka nasalis), yang berjumlah 3 buah:
a) konka nasalis inferior ( karang hidup bagian bawah)
b) konka nasalis media(karang hidung bagian tengah)
c) konka nasalis superior(karang hidung bagian atas).
Diantara konka-konka ini terdapat 3 buah lekukan meatus yaitu meatus
superior (lekukan bagian atas), meatus medialis(lekukan bagian tengah
dan meatus inferior (lekukan bagian bawah). Meatus-meatus inilah yang
dilewati oleh udara pernafasan, sebelah dalam terdapat lubang yang
berhubungan dengan tekak, lubang ini disebut koana.
Dasar dari rongga hidung dibentuk oleh tulang rahang atas, keatas rongga
hidung berhubungan dengan beberapa rongga yang disebut sinus
paranasalis, yaitu sinus maksilaris pada rongga rahang atas, sinus
frontalis pada rongga tulang dahi, sinus sfenoidalis pada rongga tulang
baji dan sinus etmodialis pada rongga tulang tapis.
Pada sinus etmodialis, keluar ujung-ujung saraf penciuman yang menuju ke
konka nasalis. Pada konka nasalis terdapat sel-sel penciuman, sel
tersebut terutama terdapat di bagianb atas. Pada hidung di bagian mukosa
terdapat serabut-serabut syaraf atau respektor dari saraf penciuman
disebut nervus olfaktorius.
Disebelah belakang konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari
langit-langit terdapat satu lubang pembuluh yang menghubungkan rongga
tekak dengan rongga pendengaran tengah, saluran ini disebut tuba
auditiva eustaki, yang menghubungkan telinga tengah dengan faring dan
laring. Hidung juga berhubungan dengan saluran air mata disebut tuba
lakminaris.
Fungsi hidung, terdiri dari
1. bekerja sebagai saluran udara pernafasan
2. sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung
3. dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa
4. membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara pernafasan oleh
leukosit yang terdapat dalam selaput lendir (mukosa) atau hidung.
2.2.2 Tekak=Faring
Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan
makanan. Terdapat dibawah dasar tengkorak, dibelakang rongga hidung dan
mulut sebelah depan ruas tulang leher. Hubungan faring dengan
organ-organ lain keatas berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang yang bernama koana. Ke depan berhubungan dengan
rongga mulut, tempat hubungan ini bernama istmus fausium. Ke bawah
terdapat dua lubang, ke depan lubang laring, ke belakang lubang
esofagus.
Dibawah selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga dibeberapa tempat
terdapat folikel getah bening. Perkumpulan getah bening ini dinamakan
adenoid. Disebelahnya terdapat 2 buah tonsilkiri dan kanan dari tekak.
Di sebelah belakang terdapat epiglotis( empang tenggorok) yang berfungsi
menutup laring pada waktu menelan makanan.
Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian:
1. bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana yang disebut nasofaring.
2. Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaring
3. Bagian bawah sekali dinamakan laringgofaring.
2.2.3 Pangkal Tenggorokan(Laring)
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara
terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis
dan masuk ke dalam trakea dibawahnya. Pangkal tenggorokan itu dapat
ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang disebut epiglotis, yang
terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu kita menelan
makanan menutupi laring.
Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain:
1. Kartilago tiroid (1 buah) depan jakun sangat jelas terlihat pada pria.
2. Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker
3. Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin
4. Kartilago epiglotis (1 buah).
Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian
epiglotis yang dilapisi oleh sel epiteliumnberlapis. Proses pembentukan
suara merupakan hasil kerjasama antara rongga mulut, rongga hidung,
laring, lidah dan bibir. Perbedaan suara seseorang tergsantung pada
tebal dan panjangnya pita suara. Pita suara pria jauh lebih tebal
daripada pita suara wanita.
2.2.4 Batang Tenggorokan ( Trakea)
Merupakan lanjutan dari laring yang terbentuk oleh 16-20 cincin yang
terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda.
Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang
disebut sel bersilia,hanya bergerak kearah luar.
Panjang trakea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang
dilapisi oleh otot polos. Sel-sel bersilia gunanya untuk mengeluarkan
benda-benda asing yang masuk bersama-sama dengan udara pernafasan. Yang
memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan disebut karina.
2.2.5 Cabang Tenggorokan ( Bronkus)
Bronkus terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri, bronkus lobaris kanan (
3 lobus) dan bronkus lobaris kiri ( 2 bronkus).bronkus lobaris kanan
terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi
menjadi 9 bronkus segmental. Bronkus segmentalisini kemudian terbagi
lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat
yang memiliki: arteri, limfatik dan saraf.
• Bronkiolus
Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus. Bronkiolus
mengandung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk
selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan nafas.
• Bronkiolus terminalis
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis( yang mempunyai kelenjar lendir dan silia)
• Bronkiolus respiratori
Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respirstori.
Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara lain
jalan nafas konduksi dan jalan udara pertukaran gas.
• Duktus alveolar dan sakus alveolar
Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar. Dan kemudian menjadi alvioli.
2.2.6 Alveoli
Merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. Terdapat
sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70
m2.
Terdiri atas 3 tipe:
Sel-sel alveolar tipe I : sel epitel yang membentuk dinding alveoli
Sel-sel alveolar tipe II: sel yang aktif secara metabolik dan
nensekresikan surfaktan ( suatu fosfolifid yang melapisi permukaan dalam
dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)ahanan
Sel-sel alveolar tipe III: makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan.
2.2.7 Paru – paru
Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut. Terletak dalam rongga
dada atau toraks. Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang
berisi jantung dan beberapa pembuluh dareah besar. Setiap paru mempunyai
apeks dan basis, paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus dan
fisura interlobaris. Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus.
Lobus-lobus tersebut terbagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan
segmen bronkusnya.
2.2.8 pleura
Merupakan lapisan tipisyang mengandung kolagen dan jaringan elastis. Terbagi menjadi 2:
Pleura perietalis yaitu yang melapisi rongga dada
Pleura viseralis yaitu yang menyelubungi setiap paru-paru.
Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura
yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama
pernafsan. Juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru.
Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini
untuk mencegah kolap paru-paru.
2.3 Mekanisme Pernafasan
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam
keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh
susunan saraf otonom.
2.3.1 Respirasi
1.Repirasi luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam
alveolus dengan darah dalam kapiler dan merupakan pertukaran O2 dan CO2
antara darah dan udara.
2. Respirasi dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh dan merupakan pertukaran O2 dan CO2
dari aliran darah ke seluruh tubuh.
2.3.2 Jenis Respirasi
1. Pernapasan Dada
Merupakan adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot
antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam
rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan diluar sehingga udara
luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya
otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya
tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan perut
Merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas
otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma
berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar
dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot
diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada
mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari
paru-paru.
2.3.3 Volume Udara Pernafasan
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc.
Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.
Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan
kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan.
2.3.4 Pertukaran O2 Dan CO2 Dalam Pernafasan
Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada
kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan,
ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.
Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari
(24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit.
Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan
ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen
udara berkurang. Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam
kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar
oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk
diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
2.3.5 Proses Kimiawi Respirasi Pada Manusia
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 H2+CO3 ¬H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 Hb O2
3.Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : : Hb O2 Hb O2
4. Pengangkutan karbohidrat di dalam tubuh : : CO2 + H2O H2+CO2
Gambar : Respirasi Pada Manusia
2.4 Kelainan Proses Pernapasan
Alat- alat pernapasan merupakan organ- organ tubuh yang sangat
penting. Jika alat- alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan
maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan
kematian.
Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia.
2.4.1 Influenza (Flu)
Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan
antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin- bersin, dan tenggorokan
terasa gatal.
2.4.2 Asma(Sesak napas)
Merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang
disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis.
Asma bersifat menurun.
2.4.3 Tuberkulosis(TBC)
Penyakit paru- paru yang diakibatkan serangan bakteri Mycobacterium
Tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil- bintil
atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru- paru yang
diserang meluas, sel- selnya mati dan paru- paru mengecil. Akibatnya
napas penderita terengah-engah.
2.4.4 Macam- macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:
a. Rinitis
Radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh
Virus, misalnya virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena
reaksi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir
(ingus) meningkat.
b. Faringingitis
Radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus.
Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya
istirahat dan diberi antibiotic.
c. Laringitis
Radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya
antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alcohol, atau
banyak bicara.
d. Bronkitis
Radang pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi. Penderita
mengalami demam, menghasilkan banyak lendir yang menyumbat batang
tenggorokan sehingga penderita sesak napas.
e. Sinusitis,
Radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi di kiri dan kanan
batang hidung, biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus
dibuang melalui operasi.
2.4.5 Asfiksi
Gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan oksigen yang disebabkan
oleh tenggelam (akibatnya terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus
terisi lendir dan cairan limfa), keracunan CO atau HCN, atau gangguan
sitokrom(enzim pernapasan).
2.4.6 Asidosis
Kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
2.4.7 Difteri
Penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh lendir yang dihasilkan oleh kuman difteri.
2.4.8 Emfisema
Penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
2.4.9 Pneumonia
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
2.4.10 Wajah adenoid (kesan wajah bodoh)
Disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan ditekak atau amandel.
2.4.11 Kanker paru-paru
Mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat
menjalar keseluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan
kebiasaan merokok (75% penderita adalah perokok). Perokok pasif juga
dapat terkena kanker paru-paru. Penyebab lain adalah penderita menghirup
debu asbes kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pernafasan ( respirasi) merupakan suatu proses yang terjadi secara
otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem pernapasan
dipengaruhi oleh susunan saraf autonom.
Adapun anatomi dari sistem pernapasan itu meliputi hidung(nasal),
faring(tekak), laring(pangkal tenggorokan), trakea(batang tenggorokan),
bronkus(cabang tenggorokan), alveoli, paru-paru dan pleura.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu pernapasan dalam dan pernapasan luar.
Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam
kapiler dengan sel-sel tubuh, sedangkan pernapasan luar adalah
pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah
dalam kapiler.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam inspirasi dan ekspirasi
maka mekanisme pernapasan terbagi menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut. Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan
otot tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut adalah pernapasan yang
mekanismenya melibatkan aktifitas otot- otot diafragma yang membatasi
rongga perut dan rongga dada.
Alat- alat pernapasan merupakan organ- organ tubuh yang sangat penting.
Jika alat- alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses
pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan Kematian. Kelainan
–kelainan itu diantaranya influenza(flu), asma (sesak napas),
tuberkulosis(TBC), asfiksi, asidosis, difteri, emfisema , pnemonia,
wajah adenoid( kesan wajah bodoh, kanker paru-paru dan juga peradangan
yang meliputi rinitis, faringitis, laringitis, bronkitis dan sinusitis.
3.2 Saran
Respirasi atau pernapasan merupakan proses yang penting bagi tubuh
kita, apabila salah satu organ mengalami kerusakan maka akan mengganggu
proses pernapasan.
Salah satu penyebab gangguan yang paling vital adalah rokok, karena
didalam rokok banyak terkandung zat yang berbahaya seperti nikotin,dan
lain sebagainya. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi
saluran pernapasan dan jaringan paru- paru. Misalnya, sel mukosa
membesar (disebuthipetrofi ) dan kelenjar mucus bertambah banyak
(disebuthiperplasia).
Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan akan timbul perubahan
fungsi paru- paru. Merokok merupakan penyebab utama timbulnya penyakit
obstruksi paru menahun (POPM ), termasuk emfisema (pembengkakan paru-
paru ), bronkitiskronis, dan asma. Dan rokok lebih berbahaya bagi
perokok pasif daripada perokok aktif, karena asap yang dihirup oleh
perokok pasif lebih banyak mengandung zat –zat yang berbahaya.
Oleh karena itu, marilah mulai sekarang kita jaga kesehatan organ
pernapasan paru-paru dan sistem pernapasan dengan makan-makanan yang
sehat, perbanyak minum air putih, berolahraga yang cukup dan jangan
merokok, dan makan teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gitamedia Press-Surabaya.
http://ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN « Fraxawant’s.html
http://Jenis Pernafasan dan Mekanisme Pertukaran Gas « Guru NgeBlog.htm
http://kelainan-dan-penyakit-pada-sistem.html
http://kelainan-gangguan-penyakit-sistem-pernapasan-respirasi-manusia-kesehatan-pada-masyarakat.html
http://Macam-Macam Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia _ SmartClick.html
http://MAKALAH-PERNAFASAN.html
Rabu, 02 Mei 2012
Makalah anatomi fisiologi sistem pernafasan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar