KATA PENGANTAR
         
 puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena dengan 
karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah ”Pertumbuhan dan 
Perkembangan Hasil Konsepsi” untuk mahasiswa Program Studi D-IV 
Kebidanan.
         
 Makalah ini dimaksudkan sebagai tuntunan belajar bagi mahasiswa di 
insitusi pendidikan kesehatan khususnya bidang kebidanan. Semoga dengan 
adanya makalah ini bisa memberi banyak pengetahuan bagi pembaca 
khususnya bagi penulis sendiri.
         
 Kami mengadari keterbatasan dalam menyusun makalah ini. Untuk itu, kami
 mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama dari 
seluruh civitas akademika kebidanan dimanapun berada demi penyempurnaan 
edisi-edisi berikutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak hingga makalah ini dapat selesai. 
Mataram, April 2012
Kelompok IV
DAFTAR ISI
Halaman Sampul (Cover)
Kata Pengantar 
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1  latar belakang
1.2  tujuan
1.3  manfaat
BAB II. PEMBAHASAN (PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI)
2.1 Perkembangan embrio awal
A. perkembangan embrio lanjut
B. perkembangan fetus
2.2 struktur dan fungsi amnion
A. struktur Amnion
B. fungsi amnion
2.3 struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
A. struktur tali pusat
B. fungsi Tali pusat
C. sirkulasi tali pusat
2.4 struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
A. struktur plasent
B. fungsi plasenta
C. Sirkulasi plasenta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode antepartum.
Periode antepartum dibagi dalam tiga trimester, yang masing-masing terdiri dari
 13 minggu atau tiga bulan menurut hitungan kalender. Pada praktiknya, 
trimester pertama secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu 
pertama hingga ke-12 (12 minggu), trimester  ke dua pada minggu ke-13 
hingga ke-27 (15 minggu), dan trimester ke tiga pada minggu ke-28 hingga
 ke-40 (13 minggu).
Pada masa periode antepartum inilah, dimulainya pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini agar mahasiswa dapat  :
1. Menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
2. Menjelaskan tentang struktur dan fungsi amnion
3. Menjelaskan tentang struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
4. Menjelaskan tentang struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
5. Menjelaskan tentang sirkulasi darah fetus.
1.3 Manfaat 
Adapun manfaat dari makalah ini agar mahasiswa dapat memahami dana menjelaskan  :
1. tentang pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
2. tentang struktur dan fungsi amnion
3. tentang struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
4. tentang struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
5. tentang sirkulasi darah fetus.
BAB II
PEMBAHASAN
PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI 
2.1  Perkembangan embrio awal
6-7
 hari setelah fertilisasi blastocyt mulai tertanam didalam uterus dan 
sempurna pada hari ke 10. Pertumbuhan embrio bermula dari lempeng 
embrional (embryonal plate) yaitu dimulai dari hari ke-15 sampai sekitar
 8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm, dari 
puncak kepala sampai bokong. Tahap ini merupakan masa yang paling kritis
 dalam perkembangan sistem organ dan penampilan luar utama janin, daerah
 yang sedang berkembang dan mengalami pembelahan sel yang cepat sangat 
rentan terhadap malformasi akibat teratogen.
Dari embryonal plate selanjutnya berdeferensiasi menjadi tiga unsur :
a.       Sel-sel ektodermal
Pertumbuhan
 rambut, kulit, kuku, gigi, jaringan saraf, yang meliputi pula alat 
indera (organ sensoris), glandula salivaria, cavitas nasi, bagian bawah 
kanalis analis, tractus genitalis dan glandula mammae.
b.      Sel-sel endodermal
Melapisi
 saccus vittelinus dan berkembang menjadi tractus digestivus, hepar, 
pankreas, trachea, pulmo, vesica urinaria dan uretra.
c.       Sel-sel mesodermal
Mesodermal
 merupakan lapisan jaringan disamping ektodermal dan endodermal yang 
berasal dari massa sel dalam. Sebagian mesodermal terletakdi sekeliling 
cakram embrio. Perkembangan lebih lanjut dari mesodermal ini akan 
menghasilkan sistem sirkulasi dan limpatika, tulang, otot, ren, ureter, 
organ genitalia dan jaringan subkutan pada kulit. Dengan kerja yang 
serupa, dengan amoeba sel tunggal yang sedang mengambil makanan, maka 
cavitas amniotica dapat merubah bentuknya agar dapat mengelilingi sacus 
vittelinus dan mesoderma dan menarik kedua jaringan tersebut memasuki 
cavitas amniotica.
A.  Perkembangan embrio lanjut
14 hari pertama         :
blastocyt diberi makan oleh sitoplasma sendiri, pembuluh-pembuluh darah primitif untuk embrio mulai berkembang pada mesoderma.
Hari 14-28                  : 
Pembuluh-pembuluh
 darah embrio berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah pada vili 
korion plasenta primitif. Sirkulasi embrio/maternal dengan demikian 
telah terbentuk dan darah dapat beredar. Kepala embrio dapat dibedakan 
dari badannya tunas-tunas tungkai sudah tampak. Terjadi sikap fleksi 
yang terjadisecara pelan-pelan. Sistem-sistem utama di dalam tubuh telah
 ada dalam bentuk rudimenter. Jantung (cor) menonjol dari tubuh dan 
mulai berdenyut.
Hari 28-42                  : 
Panjang
 embrio kira-kira 12 mm pada akhir minggu ke-6. Lengan mulai memanjang 
dan tangan mendapatkan bentuknya. Timbul mata dan telinga rudimenter, 
telinga tampak tetapi terletak lebih rendah, gerakan pertama dapat 
dideteksi dengan ultrasound mulai dari minggu ke-6. 
B.  Perkembangan Fetus
| 
Umur Kehamilan | 
Panjang Badan | 
Berat Badan | 
Pembentukan Organ | 
| 
8 minggu | 
2,5 cm | 
5 gr | 
Merupakan
 perkembangan   cepat, jantung mulai memompa darah, anggota badan 
hidung, kuping, jari jemari   mulai dibentuk, kepala fleksi. | 
| 
12 minggu | 
9 cm | 
15 gr | 
Embrio
 menjadi janin.   Denyut jantung dapat terlihat dengan ultrasound. 
Diperkirakan lebih berbentuk   manusia karena tubuh berkembang. Jenis 
kelamin dapat diketahui dan ginjal   sudah mulai memproduksi urin. 
Daun
 kuping lebih jelas,   kelopak mata melekat, leher mulai terbentuk, alat
 kandungan luar terbentuk   namun belum berdiferensiasi. | 
| 
16 minggu | 
16 cm | 
120 gr | 
Sistem
 muskuloskeletal   sudah matang, sistem saraf mulai melakukan kontrol 
pembuluh darah berkembang   dengan cepat,tangan janin dapat menggenggam,
 kaki menendang dengan aktif,   jantung janin dapat didengarkan dengan 
funandoskop, kelopak mata alis, mata   dan kuku telah tumbuh dengan 
sempurna. Kelenjar minyak telah aktif dan vernik   kaseosa telah 
melapisi tubuh fetus | 
| 
20 minggu | 
25 cm | 
280 gr | 
Verniks
 melindungi tubuh,   kulit sangat keriput karena lemak subkutan terlalu 
sedikit. Alis, bulu mata   dan rambut terbentuk. Janin mulai menjawab 
rangsangan dari luar, janin   akan  tenang apabila ibu mendengarkan   
musik yang tenang. | 
| 
24 minggu | 
30 cm | 
600 gr | 
Kerangka
 berkembang dengan   cepat, rambut menutupi kepala, deposit lemak 
subkutan lebih banyak yang   menyebabkan kerutan kulit mulai berkurang. 
Perkembangan pernapasan dimulai.   Bila lahir dapat bernapas tapi hanya 
bertahan hidup beberapa jam saja. | 
| 
28 minggu | 
35 cm | 
1000 gr | 
Janin
 dapat bernapas,   menelan dan mengatur suhu. Surfaktan terbentuk 
didalam paru-paru. Lanugo   berkurang. Bila lahir dapat bernapas, 
menangis pelan dan lemah. | 
| 
32 minggu | 
40 cm | 
1800 gr | 
Simpanan
 lemak berkembang   dibawah kulit, lanugo mulai berkurang tetapi masih 
tertutup verniks kaseosa,   bila lahir kelihatan seperti orang tua kecil
 atau little old man. | 
| 
36 minggu | 
45 cm | 
2900 gr | 
Penulangan (oksipikasi)   tulang tengkorak masih belum sempurna, muka berseri tidak keriput, jaringan   lemak terus bertambah. | 
| 
40 minggu | 
50 cm | 
3000 gr | 
Bayi cukup bulan, kulit   licin, fetus gemuk dan merah sedikit lanugo dan sedikit verniks kaseosa. | 
2.2  Struktur dan Fungsi Amnion
A.  Struktur Amnion
Adapun struktur amnion adalah :
a.  Amnion
 berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8 
perkembangan ovum normal atau pada dasarnya berkembang sebagai ekstensi 
dari ekstoderm janin. 
b. Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang menutupi permukaan dorsal embrio. 
c.  Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong ini meliputi embrio yang sedang berkembang yang akan prolaps kerongganya. 
d. Distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan bagian interior korion. 
e.  Amnion
 dan korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan
 biasanya dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm.
f.  Amnion normal mempunyai tebal 0,02-0,5 mm. 
g. Volume
 rata-rata yaitu 1 liter, banyaknya dapat berbeda-beda, pada minggu 
ke-36 banyaknya 1030 cc, minggu ke-40 banyaknya 790 cc dan pada minggu 
ke-43 sudah berkurang menjadi 240 cc. Jika banyaknya lebih dari 2 liter 
dinamakan Polyhidramnion atau Hidramnion kalau terlalu sedikit kurang 
dari 500 cc disebut Oligohidramnion.
h. Merupakan
 bantalan bagi fetus akibat trauma dengan memperhalus dan menghilangkan 
kekuatan benturan dan memungkinkan pergerakan yang bebas bagi 
perkembangan sistem muskuloskeletal.
i.   Cairan
 amnion yang normalnya berwarna putih,agak keruh berkumpul di dalam 
rongga amnion bertambah banyak selama kehamilan lanjut sampai mendekati 
aterm dan normalnya akan berkurang pada saat aterm.
j.   Cairan
 amnion reaksinya alkalis dengan BJ 1.008, komposisinya terdiri dari 99 %
 air, sisanya albumin,urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut
 lanugo, verniks kaseosa dan garam organik. 
k. Secara
 makroskopis berbau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa, 
bercampur mekonium. Secara mikroskopis terdapat lanugo dan rambut, 
melalui pemeriksaan laboratorium dapat dilihat kadar urea (ureum) lebih 
rendah dibanding dengan air kencing. 
B.  Fungsi Cairan Amnion/Ketuban
Adapun fungsi cairan amnion/ketuban adalah :
a.    Memungkinkan
 anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan optimal kesegala jurusan 
karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya. Hal ini sangat 
penting karena seandainya anak tertekan oleh organ sekitarnya maka 
pertumbuhan akan terganggu.
b.    Untuk
 melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap 
gerakan-gerakan anak. Jika cairan berkurang pergerakan anak dirasakan 
nyeri oleh ibu.
c.    Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.
d.   Mencegah terjadinya perlengketan
e.    Waktu
 persalinan membuka servik dengan mendorong selaput janin kedalam ostium
 uteri. Bagian selaput anak yang diatas ostium uteri yang menonjol waktu
 his disebut ketuban dan membuka servik pada saat persalinan.
2.3  sruktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
A.    Adapun Sruktur,Fungsi Adalah :
a.    Tali
 pusat atau funis terbentang dari umbilicus janin sampai permukaan 
fetalis dari plasenta. Bagian luarnya putih, pucat, basah dan terbungkus
 amnion, dimana didalamnya dapat terlihat tiga pembuluh darah umbilikal 
yaitu dua arteri satu vena. 
b.    Pembuluh
 darah vena berfungsi untuk membawa oksigen dan memberi nutrien ke 
sistem peredaran darah fetus  dari darah ibu (maternal), dua pembuluh 
darah arteri berfungsi untuk mengembalikan produk sisa (limbah) dari 
fetus ke plasenta dimana produk sisa tadi diasimilasi ke dalam peredaran
 darah maternal untuk dibuang keluar (eksresi). 
c.    Diameter tali pusat 1-2,5 cm dengan panjang rata-rata 55 cm dan biasanya berkisar dari 30-100 cm. 
d.   Pembuluh
 darah yang berlipat-lipat dan berkelok-kelok yang lebih panjang 
daripada tali pusat itu sendiri, sering membentuk nodulasi pada 
permukaan atau false knots, yang pada dasarnya merupakan varises. 
e.    Matriks
 tali pusat terdiri dari jelly Wharton yaitu zat yang berbentuk seperti 
agar-agar yang mengelilingi pembuluh-pembuluh darah, jumlah selai/jelly 
ini menentukan tebal atau tipisnya tali pusat dan mengandung banyak air 
sehingga pada setelah bayi lahir tali pusat mudah menjadi kering dan 
cepat terlepas dari pusar bayi. 
f.     Letak
 tali pusat : biasanya di tengah: insersio sentralis, di pinggir: 
insersio lateralis, di luar, hubungan ke plasenta melalui selaput janin:
 insersio velamentosa 
B.Sirkulasi Darah Tali Pusat
Adapun sirkulasi darah tali pusat adalah :
         
 14 hari setelah konsepsi, piringan embryo, amnion sac dan yolk sac 
terikat pada villi chorion oleh tangkai penghubung. Selama minggu 
ketiga, pembuluh darah berkembang untuk mensuplai embryo dengan nutrient
 dan oksigen maternal. Selama minggu ke 5, setelah embrio memiliki 
cekungan kedalam dari kedua sisinya membawa tangkai penghubung menjadi 
tertekan dari kedua sisi oleh pembentukan amnion dari umbilikal corn 
yang sempit. Dua arteri membawa darah dari embrio kevilli chorion dan 
satu vena mengembalikan darah ke embryo. Satu persen umbillikal cord 
memiliki hanya dua pembuluh, satu arteri dan satu vena. Kejadian ini 
kadang – kadang dihubungkan dengan malformasi kongenital.
           
 Cord meningkat secara cepat dalam ukuran panjangnya. Pada kematangan, 
cord ini berkisar dari 30 sampai 90 cm panjangnya dan memiliki diameter 2
 cm. Cord kemungkinan membelok secara spiral dan membentuk loop 
mengelilingi embrio – fetus. Satu simpul asli jarang, tetapi simpul 
palsu terjadi sebagai lipatan atau kerutan dari cord. Jaringan 
penghubung disebut Wharton’s jelly mencegah penekanan pembuluh darah 
untuk menjamin berlanjutnya zat – zat makanan pada embryo – fetus. 
Penekanan dapat terjadi apabila cord terletak diantara kepala fetal dan 
pelvis atau membelok melingkari tubuh fetal. Bila cord melilit pada 
leher fetal, keadaan ini disebut dengan nuchal cord.
2.4  Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
Plasenta
 berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung 
dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat 
dilakukan oleh janin itu sendiri selama kehidupan intra uterin. 
Keberhasilan janin untuk hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi 
plasenta. Plasenta terbentuk pada kira-kira minggu ke-8 kehamilan 
berasal dari bagian konseptus yang menempel pada endometrium uteri dan 
tetap terikat kuat pada endometrium sampai janin lahir. 
Adapun struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta adalah :
A.  Struktur Placenta
a.              Plasenta
 merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi janin karena 
merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya. 
b.             Berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dantebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram.
c.              Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri. 
d.             Plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon. 
e.              Pada
 penampang sebuah plasenta,yang masih melekat pada dinding rahim nampak 
bahwa plasenta terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dibentuk oleh 
jaringan anak dan bagian yang dibentuk oleh jaringan ibu. Bagian yang 
terdiri dari jaringan anak disebut piring penutup (membrana chorii), 
yang dibentuk oleh amnion, pembuluh-pembuluh darah janin, chorion dan 
villi. Bagian yang terbentuk dari jaringan ibu disebut piring desidua 
atau piring basal yang terdiri dari desidua compacta dan sebagian dari 
desidua spongiosa, yang kelak ikut lepas dengan plasenta. 
f.              Jumlah
 total kotiledon tidak bertambah sepanjang gestasi. masing-masing 
kotiledon terus tumbuh walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu 
terakhir.
Ultrastruktur trofoblas
Dipermukaan
 sinsitium tampak jelas mikrofilus, setara dengan bushborder yang 
terlihat pada mikroskop cahaya. Keberadaan vesikel dan fakuol 
pinositotik berkaitan dengan fungsi absorbsi dan sekretorik placenta. 
Lapisan dalam vilus-sitrotofoblas, menetap sampai kehamilan aterm, 
walaupun sering tertekan ke lamina basalis trofoblas dan mempertahankan 
ultrastrukturnya.
Vilikorionik
Vilus
 pertama kali dapat dikenali dengan mudah pada placenta manusia dapat 
dikenali setelah hari ke 12 setelah fertilisasi. Saat korda mesenkim 
yang berasal dari sitotrofoblas menginfasi kolom trofoblas padat 
terbentuk vilus sekunder. Setelah terjadi angiogenesis dari inti 
mesenkim insitu, vilus yang terbentuk disebut vilus terseir. Sinus-sinus
 vena ibu telah terbuka pada awal proses inplantasi tetapi sampai hari 
ke 14 – 15 setelah fertilisasi darah arteri ibu belum masuk ke ruang 
antar vilus. Pada sekitar hari ke 17 pembuluh darah janin sudah 
berfungsi dan telah terbentuk sirkulasi placenta. Sirkulasi janin 
placenta terbentuk sempurna saat pembuluh darah janin sudah berfungsi, 
dan telah terbentuk sirkulasi placenta. Sirkulasi janin placenta 
terbentuk sempurna saat pembuluh darah mudigah bertemu dengan pembuluh 
darah korion. Pada awal kehamilan vilus tersebar diseluruh perifer 
membran korion. Vilus yang berkontak dengan desidua basalis 
berproliferasi untuk membentuk korion frondosum yang merupakan komponen 
janin placenta. Vilus yang berkontak dengan desidua kapsularis akan 
berhenti tumbuh dan mengalami degenerasi menjadi korion leave. Sampai 
menjelang akhir bulan ke 3 korion leave akan dipisahkan oleh rongga 
eksosoelum. Setelah itu korion dan amnion akan berkontak secara erat.
B.     Fungsi Plasenta
Adapun fungsi plasenta adalah :
a.    Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
b.    Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
c.    Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
d.   Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan sebagainya.
e.    Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
f.     Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang
diberikan melalui ibu.
g.    Proteksi
 : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi 
akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataannya janin sangat mudah 
terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).
C.  Sirkulasi Darah Fetus
Adapun sirkulasi darah fetus :
A.    Sirkulasi Fetus
Ad. 1 Sistem peredaran darah fetus di tentukan oleh faktor-faktor berikut :
 Foramen otak antara kedua atrium
      Foramen otak antara kedua atrium Duktus arteriosus Borthalli antara arteri pulmonalis dan aorta
      Duktus arteriosus Borthalli antara arteri pulmonalis dan aorta Duktus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena cava inferior
      Duktus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena cava inferior Pada umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis
      Pada umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis
Ad. 2 Peredaran janin sebagai berikut :
 Darah
 yang kaya dengan nutrisi dan O2 di alirkan melalui vena umbilikalis 
menuju hati, dimana terdapat duktus venosus Arantii, langsung menuju dan
 masuk ke vena cava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin
      Darah
 yang kaya dengan nutrisi dan O2 di alirkan melalui vena umbilikalis 
menuju hati, dimana terdapat duktus venosus Arantii, langsung menuju dan
 masuk ke vena cava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin dari atrium kanan jantung janin sebagaian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale
      dari atrium kanan jantung janin sebagaian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale sebagaian kecil darah dari atrum kanan masuk ke ventrikel kanan
      sebagaian kecil darah dari atrum kanan masuk ke ventrikel kanan Darah
 yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari 
ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya di alirkan ke 
seluruh tubuh janin
      Darah
 yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari 
ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya di alirkan ke 
seluruh tubuh janin Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteri umbiilikalis
      Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteri umbiilikalis Darah
 dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru
 belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis di 
alirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Borthalli
      Darah
 dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru
 belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis di 
alirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Borthalli Darah yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis
      Darah yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis Darah
 yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi 
kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan 
perkembangan janin
      Darah
 yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi 
kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan 
perkembangan janin Sisa
 metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter 
untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh
 ibu. hari
 setelah ovum dibuahi,terbentuksuatu celah yang dikelilingi amnion 
primitif yang terbentuk dekat embrionicplate.Celah tersebut melebar dan 
amniondisekelilingnya menyatu dengan mula-mula dengan body stalk 
kemudian dengankorion yang akhirnya membentuk akntungamnion yang berisi cairan amnion.
      Sisa
 metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter 
untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh
 ibu. hari
 setelah ovum dibuahi,terbentuksuatu celah yang dikelilingi amnion 
primitif yang terbentuk dekat embrionicplate.Celah tersebut melebar dan 
amniondisekelilingnya menyatu dengan mula-mula dengan body stalk 
kemudian dengankorion yang akhirnya membentuk akntungamnion yang berisi cairan amnion.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan
 dan perkembangan janin merupakan proses awal seorang manusia terbentuk,
 yang melibatkan  semua bidang ilmu diantaranya adalah genetika, 
pematangan gamet, pengangkutan ovum
 dan sperma, kapasitasi sperma dan reaksi akrosom, fertilisasi, 
pembelahan sel, perubahan zigot dan transpor selama minggu pertama 
kehidupan, implantasi, embriologi, fetologi, dan malformasi kongenital maupun abnormalitas.
3.2 Saran
Dengan
 adanya makalah ini diharapakan agara mahasiswa dapat mengetahui 
bagaiman proses pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi yang 
sebenarnya :
a.       Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan embrio
b.      Bagaimana sruktur, fungsi amnion
c.       Bagaimana struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta.
DAFTAR PUSTAKA
 
 
0 komentar:
Posting Komentar