KATA PENGANTAR
puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena dengan
karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah ”Pertumbuhan dan
Perkembangan Hasil Konsepsi” untuk mahasiswa Program Studi D-IV
Kebidanan.
Makalah ini dimaksudkan sebagai tuntunan belajar bagi mahasiswa di
insitusi pendidikan kesehatan khususnya bidang kebidanan. Semoga dengan
adanya makalah ini bisa memberi banyak pengetahuan bagi pembaca
khususnya bagi penulis sendiri.
Kami mengadari keterbatasan dalam menyusun makalah ini. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama dari
seluruh civitas akademika kebidanan dimanapun berada demi penyempurnaan
edisi-edisi berikutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak hingga makalah ini dapat selesai.
Mataram, April 2012
Kelompok IV
DAFTAR ISI
Halaman Sampul (Cover)
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
1.2 tujuan
1.3 manfaat
BAB II. PEMBAHASAN (PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI)
2.1 Perkembangan embrio awal
A. perkembangan embrio lanjut
B. perkembangan fetus
2.2 struktur dan fungsi amnion
A. struktur Amnion
B. fungsi amnion
2.3 struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
A. struktur tali pusat
B. fungsi Tali pusat
C. sirkulasi tali pusat
2.4 struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
A. struktur plasent
B. fungsi plasenta
C. Sirkulasi plasenta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode antepartum.
Periode antepartum dibagi dalam tiga trimester, yang masing-masing terdiri dari
13 minggu atau tiga bulan menurut hitungan kalender. Pada praktiknya,
trimester pertama secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu
pertama hingga ke-12 (12 minggu), trimester ke dua pada minggu ke-13
hingga ke-27 (15 minggu), dan trimester ke tiga pada minggu ke-28 hingga
ke-40 (13 minggu).
Pada masa periode antepartum inilah, dimulainya pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini agar mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
2. Menjelaskan tentang struktur dan fungsi amnion
3. Menjelaskan tentang struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
4. Menjelaskan tentang struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
5. Menjelaskan tentang sirkulasi darah fetus.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini agar mahasiswa dapat memahami dana menjelaskan :
1. tentang pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
2. tentang struktur dan fungsi amnion
3. tentang struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
4. tentang struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
5. tentang sirkulasi darah fetus.
BAB II
PEMBAHASAN
PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
2.1 Perkembangan embrio awal
6-7
hari setelah fertilisasi blastocyt mulai tertanam didalam uterus dan
sempurna pada hari ke 10. Pertumbuhan embrio bermula dari lempeng
embrional (embryonal plate) yaitu dimulai dari hari ke-15 sampai sekitar
8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm, dari
puncak kepala sampai bokong. Tahap ini merupakan masa yang paling kritis
dalam perkembangan sistem organ dan penampilan luar utama janin, daerah
yang sedang berkembang dan mengalami pembelahan sel yang cepat sangat
rentan terhadap malformasi akibat teratogen.
Dari embryonal plate selanjutnya berdeferensiasi menjadi tiga unsur :
a. Sel-sel ektodermal
Pertumbuhan
rambut, kulit, kuku, gigi, jaringan saraf, yang meliputi pula alat
indera (organ sensoris), glandula salivaria, cavitas nasi, bagian bawah
kanalis analis, tractus genitalis dan glandula mammae.
b. Sel-sel endodermal
Melapisi
saccus vittelinus dan berkembang menjadi tractus digestivus, hepar,
pankreas, trachea, pulmo, vesica urinaria dan uretra.
c. Sel-sel mesodermal
Mesodermal
merupakan lapisan jaringan disamping ektodermal dan endodermal yang
berasal dari massa sel dalam. Sebagian mesodermal terletakdi sekeliling
cakram embrio. Perkembangan lebih lanjut dari mesodermal ini akan
menghasilkan sistem sirkulasi dan limpatika, tulang, otot, ren, ureter,
organ genitalia dan jaringan subkutan pada kulit. Dengan kerja yang
serupa, dengan amoeba sel tunggal yang sedang mengambil makanan, maka
cavitas amniotica dapat merubah bentuknya agar dapat mengelilingi sacus
vittelinus dan mesoderma dan menarik kedua jaringan tersebut memasuki
cavitas amniotica.
A. Perkembangan embrio lanjut
14 hari pertama :
blastocyt diberi makan oleh sitoplasma sendiri, pembuluh-pembuluh darah primitif untuk embrio mulai berkembang pada mesoderma.
Hari 14-28 :
Pembuluh-pembuluh
darah embrio berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah pada vili
korion plasenta primitif. Sirkulasi embrio/maternal dengan demikian
telah terbentuk dan darah dapat beredar. Kepala embrio dapat dibedakan
dari badannya tunas-tunas tungkai sudah tampak. Terjadi sikap fleksi
yang terjadisecara pelan-pelan. Sistem-sistem utama di dalam tubuh telah
ada dalam bentuk rudimenter. Jantung (cor) menonjol dari tubuh dan
mulai berdenyut.
Hari 28-42 :
Panjang
embrio kira-kira 12 mm pada akhir minggu ke-6. Lengan mulai memanjang
dan tangan mendapatkan bentuknya. Timbul mata dan telinga rudimenter,
telinga tampak tetapi terletak lebih rendah, gerakan pertama dapat
dideteksi dengan ultrasound mulai dari minggu ke-6.
B. Perkembangan Fetus
Umur Kehamilan
|
Panjang Badan
|
Berat Badan
|
Pembentukan Organ
|
8 minggu
|
2,5 cm
|
5 gr
|
Merupakan
perkembangan cepat, jantung mulai memompa darah, anggota badan
hidung, kuping, jari jemari mulai dibentuk, kepala fleksi.
|
12 minggu
|
9 cm
|
15 gr
|
Embrio
menjadi janin. Denyut jantung dapat terlihat dengan ultrasound.
Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena tubuh berkembang. Jenis
kelamin dapat diketahui dan ginjal sudah mulai memproduksi urin.
Daun
kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai terbentuk, alat
kandungan luar terbentuk namun belum berdiferensiasi.
|
16 minggu
|
16 cm
|
120 gr
|
Sistem
muskuloskeletal sudah matang, sistem saraf mulai melakukan kontrol
pembuluh darah berkembang dengan cepat,tangan janin dapat menggenggam,
kaki menendang dengan aktif, jantung janin dapat didengarkan dengan
funandoskop, kelopak mata alis, mata dan kuku telah tumbuh dengan
sempurna. Kelenjar minyak telah aktif dan vernik kaseosa telah
melapisi tubuh fetus
|
20 minggu
|
25 cm
|
280 gr
|
Verniks
melindungi tubuh, kulit sangat keriput karena lemak subkutan terlalu
sedikit. Alis, bulu mata dan rambut terbentuk. Janin mulai menjawab
rangsangan dari luar, janin akan tenang apabila ibu mendengarkan
musik yang tenang.
|
24 minggu
|
30 cm
|
600 gr
|
Kerangka
berkembang dengan cepat, rambut menutupi kepala, deposit lemak
subkutan lebih banyak yang menyebabkan kerutan kulit mulai berkurang.
Perkembangan pernapasan dimulai. Bila lahir dapat bernapas tapi hanya
bertahan hidup beberapa jam saja.
|
28 minggu
|
35 cm
|
1000 gr
|
Janin
dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu. Surfaktan terbentuk
didalam paru-paru. Lanugo berkurang. Bila lahir dapat bernapas,
menangis pelan dan lemah.
|
32 minggu
|
40 cm
|
1800 gr
|
Simpanan
lemak berkembang dibawah kulit, lanugo mulai berkurang tetapi masih
tertutup verniks kaseosa, bila lahir kelihatan seperti orang tua kecil
atau little old man.
|
36 minggu
|
45 cm
|
2900 gr
|
Penulangan (oksipikasi) tulang tengkorak masih belum sempurna, muka berseri tidak keriput, jaringan lemak terus bertambah.
|
40 minggu
|
50 cm
|
3000 gr
|
Bayi cukup bulan, kulit licin, fetus gemuk dan merah sedikit lanugo dan sedikit verniks kaseosa.
|
2.2 Struktur dan Fungsi Amnion
A. Struktur Amnion
Adapun struktur amnion adalah :
a. Amnion
berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8
perkembangan ovum normal atau pada dasarnya berkembang sebagai ekstensi
dari ekstoderm janin.
b. Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang menutupi permukaan dorsal embrio.
c. Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong ini meliputi embrio yang sedang berkembang yang akan prolaps kerongganya.
d. Distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan bagian interior korion.
e. Amnion
dan korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan
biasanya dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm.
f. Amnion normal mempunyai tebal 0,02-0,5 mm.
g. Volume
rata-rata yaitu 1 liter, banyaknya dapat berbeda-beda, pada minggu
ke-36 banyaknya 1030 cc, minggu ke-40 banyaknya 790 cc dan pada minggu
ke-43 sudah berkurang menjadi 240 cc. Jika banyaknya lebih dari 2 liter
dinamakan Polyhidramnion atau Hidramnion kalau terlalu sedikit kurang
dari 500 cc disebut Oligohidramnion.
h. Merupakan
bantalan bagi fetus akibat trauma dengan memperhalus dan menghilangkan
kekuatan benturan dan memungkinkan pergerakan yang bebas bagi
perkembangan sistem muskuloskeletal.
i. Cairan
amnion yang normalnya berwarna putih,agak keruh berkumpul di dalam
rongga amnion bertambah banyak selama kehamilan lanjut sampai mendekati
aterm dan normalnya akan berkurang pada saat aterm.
j. Cairan
amnion reaksinya alkalis dengan BJ 1.008, komposisinya terdiri dari 99 %
air, sisanya albumin,urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut
lanugo, verniks kaseosa dan garam organik.
k. Secara
makroskopis berbau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa,
bercampur mekonium. Secara mikroskopis terdapat lanugo dan rambut,
melalui pemeriksaan laboratorium dapat dilihat kadar urea (ureum) lebih
rendah dibanding dengan air kencing.
B. Fungsi Cairan Amnion/Ketuban
Adapun fungsi cairan amnion/ketuban adalah :
a. Memungkinkan
anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan optimal kesegala jurusan
karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya. Hal ini sangat
penting karena seandainya anak tertekan oleh organ sekitarnya maka
pertumbuhan akan terganggu.
b. Untuk
melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap
gerakan-gerakan anak. Jika cairan berkurang pergerakan anak dirasakan
nyeri oleh ibu.
c. Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.
d. Mencegah terjadinya perlengketan
e. Waktu
persalinan membuka servik dengan mendorong selaput janin kedalam ostium
uteri. Bagian selaput anak yang diatas ostium uteri yang menonjol waktu
his disebut ketuban dan membuka servik pada saat persalinan.
2.3 sruktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
A. Adapun Sruktur,Fungsi Adalah :
a. Tali
pusat atau funis terbentang dari umbilicus janin sampai permukaan
fetalis dari plasenta. Bagian luarnya putih, pucat, basah dan terbungkus
amnion, dimana didalamnya dapat terlihat tiga pembuluh darah umbilikal
yaitu dua arteri satu vena.
b. Pembuluh
darah vena berfungsi untuk membawa oksigen dan memberi nutrien ke
sistem peredaran darah fetus dari darah ibu (maternal), dua pembuluh
darah arteri berfungsi untuk mengembalikan produk sisa (limbah) dari
fetus ke plasenta dimana produk sisa tadi diasimilasi ke dalam peredaran
darah maternal untuk dibuang keluar (eksresi).
c. Diameter tali pusat 1-2,5 cm dengan panjang rata-rata 55 cm dan biasanya berkisar dari 30-100 cm.
d. Pembuluh
darah yang berlipat-lipat dan berkelok-kelok yang lebih panjang
daripada tali pusat itu sendiri, sering membentuk nodulasi pada
permukaan atau false knots, yang pada dasarnya merupakan varises.
e. Matriks
tali pusat terdiri dari jelly Wharton yaitu zat yang berbentuk seperti
agar-agar yang mengelilingi pembuluh-pembuluh darah, jumlah selai/jelly
ini menentukan tebal atau tipisnya tali pusat dan mengandung banyak air
sehingga pada setelah bayi lahir tali pusat mudah menjadi kering dan
cepat terlepas dari pusar bayi.
f. Letak
tali pusat : biasanya di tengah: insersio sentralis, di pinggir:
insersio lateralis, di luar, hubungan ke plasenta melalui selaput janin:
insersio velamentosa
B.Sirkulasi Darah Tali Pusat
Adapun sirkulasi darah tali pusat adalah :
14 hari setelah konsepsi, piringan embryo, amnion sac dan yolk sac
terikat pada villi chorion oleh tangkai penghubung. Selama minggu
ketiga, pembuluh darah berkembang untuk mensuplai embryo dengan nutrient
dan oksigen maternal. Selama minggu ke 5, setelah embrio memiliki
cekungan kedalam dari kedua sisinya membawa tangkai penghubung menjadi
tertekan dari kedua sisi oleh pembentukan amnion dari umbilikal corn
yang sempit. Dua arteri membawa darah dari embrio kevilli chorion dan
satu vena mengembalikan darah ke embryo. Satu persen umbillikal cord
memiliki hanya dua pembuluh, satu arteri dan satu vena. Kejadian ini
kadang – kadang dihubungkan dengan malformasi kongenital.
Cord meningkat secara cepat dalam ukuran panjangnya. Pada kematangan,
cord ini berkisar dari 30 sampai 90 cm panjangnya dan memiliki diameter 2
cm. Cord kemungkinan membelok secara spiral dan membentuk loop
mengelilingi embrio – fetus. Satu simpul asli jarang, tetapi simpul
palsu terjadi sebagai lipatan atau kerutan dari cord. Jaringan
penghubung disebut Wharton’s jelly mencegah penekanan pembuluh darah
untuk menjamin berlanjutnya zat – zat makanan pada embryo – fetus.
Penekanan dapat terjadi apabila cord terletak diantara kepala fetal dan
pelvis atau membelok melingkari tubuh fetal. Bila cord melilit pada
leher fetal, keadaan ini disebut dengan nuchal cord.
2.4 Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
Plasenta
berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung
dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat
dilakukan oleh janin itu sendiri selama kehidupan intra uterin.
Keberhasilan janin untuk hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi
plasenta. Plasenta terbentuk pada kira-kira minggu ke-8 kehamilan
berasal dari bagian konseptus yang menempel pada endometrium uteri dan
tetap terikat kuat pada endometrium sampai janin lahir.
Adapun struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta adalah :
A. Struktur Placenta
a. Plasenta
merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi janin karena
merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
b. Berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dantebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram.
c. Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri.
d. Plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon.
e. Pada
penampang sebuah plasenta,yang masih melekat pada dinding rahim nampak
bahwa plasenta terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dibentuk oleh
jaringan anak dan bagian yang dibentuk oleh jaringan ibu. Bagian yang
terdiri dari jaringan anak disebut piring penutup (membrana chorii),
yang dibentuk oleh amnion, pembuluh-pembuluh darah janin, chorion dan
villi. Bagian yang terbentuk dari jaringan ibu disebut piring desidua
atau piring basal yang terdiri dari desidua compacta dan sebagian dari
desidua spongiosa, yang kelak ikut lepas dengan plasenta.
f. Jumlah
total kotiledon tidak bertambah sepanjang gestasi. masing-masing
kotiledon terus tumbuh walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu
terakhir.
Ultrastruktur trofoblas
Dipermukaan
sinsitium tampak jelas mikrofilus, setara dengan bushborder yang
terlihat pada mikroskop cahaya. Keberadaan vesikel dan fakuol
pinositotik berkaitan dengan fungsi absorbsi dan sekretorik placenta.
Lapisan dalam vilus-sitrotofoblas, menetap sampai kehamilan aterm,
walaupun sering tertekan ke lamina basalis trofoblas dan mempertahankan
ultrastrukturnya.
Vilikorionik
Vilus
pertama kali dapat dikenali dengan mudah pada placenta manusia dapat
dikenali setelah hari ke 12 setelah fertilisasi. Saat korda mesenkim
yang berasal dari sitotrofoblas menginfasi kolom trofoblas padat
terbentuk vilus sekunder. Setelah terjadi angiogenesis dari inti
mesenkim insitu, vilus yang terbentuk disebut vilus terseir. Sinus-sinus
vena ibu telah terbuka pada awal proses inplantasi tetapi sampai hari
ke 14 – 15 setelah fertilisasi darah arteri ibu belum masuk ke ruang
antar vilus. Pada sekitar hari ke 17 pembuluh darah janin sudah
berfungsi dan telah terbentuk sirkulasi placenta. Sirkulasi janin
placenta terbentuk sempurna saat pembuluh darah janin sudah berfungsi,
dan telah terbentuk sirkulasi placenta. Sirkulasi janin placenta
terbentuk sempurna saat pembuluh darah mudigah bertemu dengan pembuluh
darah korion. Pada awal kehamilan vilus tersebar diseluruh perifer
membran korion. Vilus yang berkontak dengan desidua basalis
berproliferasi untuk membentuk korion frondosum yang merupakan komponen
janin placenta. Vilus yang berkontak dengan desidua kapsularis akan
berhenti tumbuh dan mengalami degenerasi menjadi korion leave. Sampai
menjelang akhir bulan ke 3 korion leave akan dipisahkan oleh rongga
eksosoelum. Setelah itu korion dan amnion akan berkontak secara erat.
B. Fungsi Plasenta
Adapun fungsi plasenta adalah :
a. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
b. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
c. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
d. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan sebagainya.
e. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
f. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang
diberikan melalui ibu.
g. Proteksi
: barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi
akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataannya janin sangat mudah
terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).
C. Sirkulasi Darah Fetus
Adapun sirkulasi darah fetus :
A. Sirkulasi Fetus
Ad. 1 Sistem peredaran darah fetus di tentukan oleh faktor-faktor berikut :
Foramen otak antara kedua atrium
Duktus arteriosus Borthalli antara arteri pulmonalis dan aorta
Duktus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena cava inferior
Pada umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis
Ad. 2 Peredaran janin sebagai berikut :
Darah
yang kaya dengan nutrisi dan O2 di alirkan melalui vena umbilikalis
menuju hati, dimana terdapat duktus venosus Arantii, langsung menuju dan
masuk ke vena cava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin
dari atrium kanan jantung janin sebagaian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale
sebagaian kecil darah dari atrum kanan masuk ke ventrikel kanan
Darah
yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari
ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya di alirkan ke
seluruh tubuh janin
Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteri umbiilikalis
Darah
dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru
belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis di
alirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Borthalli
Darah yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis
Darah
yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi
kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin
Sisa
metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter
untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh
ibu. hari
setelah ovum dibuahi,terbentuksuatu celah yang dikelilingi amnion
primitif yang terbentuk dekat embrionicplate.Celah tersebut melebar dan
amniondisekelilingnya menyatu dengan mula-mula dengan body stalk
kemudian dengankorion yang akhirnya membentuk akntungamnion yang berisi cairan amnion.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan
dan perkembangan janin merupakan proses awal seorang manusia terbentuk,
yang melibatkan semua bidang ilmu diantaranya adalah genetika,
pematangan gamet, pengangkutan ovum
dan sperma, kapasitasi sperma dan reaksi akrosom, fertilisasi,
pembelahan sel, perubahan zigot dan transpor selama minggu pertama
kehidupan, implantasi, embriologi, fetologi, dan malformasi kongenital maupun abnormalitas.
3.2 Saran
Dengan
adanya makalah ini diharapakan agara mahasiswa dapat mengetahui
bagaiman proses pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi yang
sebenarnya :
a. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan embrio
b. Bagaimana sruktur, fungsi amnion
c. Bagaimana struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar