KATA PENGANTAR
puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena dengan
karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah ”Deteksi Dini Tanda Bahaya
Komplikasi Ibu dan Janin pada Masa Kehamilan Lanjut
Makalah
ini dimaksudkan sebagai tuntunan belajar bagi mahasiswa di insitusi
pendidikan kesehatan khususnya bidang kebidanan. Semoga dengan adanya
makalah ini bisa memberi banyak pengetahuan bagi pembaca khususnya bagi
penulis sendiri.
Kami
mengadari keterbatasan dalam menyusun makalah ini. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama dari seluruh
civitas akademika kebidanan dimanapun berada demi penyempurnaan
edisi-edisi berikutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak hingga makalah ini dapat selesai.
Mataram, April 2012
Kelompok IX
DAFTAR PUSTAKA
Hacker, Neville F. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta : Hipokrates
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid I. Jakarta : EGC.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda
Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin setelah 20 minggu kehamilan tetapi sebelum permulaan persalinan. Ini
menyebabkan komplikasi pada sekitar 1 % kehamilan. Penyebab yang
berakitan antara lain komplikasi plasenta dan tali pusat, penyakit
hipertensi, komplikasi medis, anomali bawaan,infeksi dalam rahim dan
lain-lain.
Kematian
janin harus dicurigai bila ibu hamil mengeluh tidak terasa gerakan
janin, perut terasa mengecil, dan payudara mengecil. Selain itu dari
hasil pemeriksaan DJJ tidak terdengar sementara uji kehamilan masih
tetap positif karena plasenta dapat terus menghasilkan hCG.
Bahaya
yang dapat terjadi pada ibu dengan kematian janin dalam rahim yaitu
janin mati terlalu lama dalam menimbulkan gangguan pada ibu. Bahaya yang
terjadi berupa gangguan pembekuan darah, disebabkan oleh zat-zat
berasal dari jaringan mati yang masuk ke dalam darah ibu.
Sekitar
80% pasien akan mengalami permulaan persalinan yang spontan dalam 2
sampai 3 minggu kematian janin. Namun apabila wanita gagal bersalin
secara spontan akian dilakukan induksi persalinan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengeetahui bagaimana cara penanganan pada komplikasi ibu dan janin pada masa kehamilan lanjut
2. Tujuan khusus
- Mengetahui apa penyebab dari komplikasi ibu dan janin di kehamilan lanjut
- Mengethaui jenis – jenis komplikasi yang terjadi pada kehamilan lanjut
- Mengetahui cara menanggulangi komplikasi ibu dan janin pada kehamilan lanjut
C. Rumusan Masalah
Mengetahui tanda-tanda komplikasi ibu dan janin pada masa kehamilan lanjut.
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Makalah
ini diarapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa,
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan
2. Bagi petugas kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Deteksi Dini
Deteksi
dini resiko kehamilan adalah usaha menemukan seawal mungkin adanya
kelainan, komplikasi dan penyulit kehamilan serta menyiapkan ibu untuk
persalinan normal.
Deteksi
dini dalam pelayanan antenatal adalah mengarah pada penemuan ibu hamil
beresiko agar dapat ditangani secara memadai sehingga kesakitan atau
kematian dapat dicegah. Untuk pengenalan tanda-tanda kehamilan yang
memiliki tanda bahaya dan komplikasi kehamilan banyak poster -poster dan
leaflet disebarkan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu hamil yang
berkunjung dalam pelayanan antenatal maupun pada kegiatan kunjungan
rumah dalam pemantauan kesehatan masyarakat. Selain itu digunakan juga
suatu alat bantu yang lebih memungkinkan dilibatkannya ibu hamil untuk
secara aktif mengamati sendiri kehamilannya. Alat bantu tersebut juga
bermanfaat bagi petugas kesehatan dalam mengidentifikasi faktor resiko
dan komplikasi kehamilan sehingga dapat memberikan informasi dan saran
yang tepat. Alat bantu tersebut dikenal dengan Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA).
B. Berbagai Macam Tanda Bahaya Kehamilan
1. GERAKAN JANIN TIDAK TERASA
Ibu
mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa
ibu dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur
gerakannya akan melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali
dalam periode 3 jam. Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
Yang termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin mulai berkurang
bahkan tidak ada sama sekali. Assesmen yang mungkin adalah kematian
janin dalam rahim.
a. Pengertian gerakan janin tiak terasa
Jika
janin bergerak kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam atau ibu tidak
merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama
persalinan.
b. Deteksi dini
- Pengumpulan data
Jika bayi sebelum nya bergerak dan sekarang bergerak, tanyakan pada ibu kapan terkahir bergerak
- Pemeriksaan
Raba gerakan janin, dengarkan DJJ, jika pemeriksaan radiologi tersedia konfirmasi kematian janin setelah 5 hari
- USG
Merupakan sarana diagnostik yang baik untuk memastikan kematian janin.
c. Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh :
- Aktivitas ibu yang berlebihan sehingga gerakan janin tidak terasa
- Kematian janin
- Perut tegang akibat kontraksi berlebihan
- Kepala sudah masuk panggul pada kehamilan atterm
d. Komplikasi yang timbul adalah :
- IUFD
Kematian
janin merupakan hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin, kegawatan
janin atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga
tidak diobati
- Fetal distress
Gawat
janin terjadi bila janin tidak menerima oksigen cukup, sehinga
mengalami hipoksia. Situasi ini dapat terajdi kronik (dalam jangka waktu
lama) atau akut.
- Nyeri perut yang hebat
e. Penanganan umum
- Memberikan dukungan emocional kepada ibu
- Menilai DJJ :
a. Bila ibu mendaoat sedative tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang
b. Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang untuk mendengarkan menggunakan stetoskop doppler.
2. NYERI PERUT YANG HEBAT
Nyeri
abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah
istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik,
aborsi, penyakit radang pelvis, persalinan preterm, gastritis, penyakit
kantong empedu, iritasi uterus, solutio placenta, infeksi saluran kemih
atau infeksi lainnya
a. Pengertian nyeri perut
Nyeri
perut merupakan keluhan nyeri pada daerah perut. Nyeri memiliki dampak
yang signifikan dalam kualitas hidup wanita, mengakibatkan keletihan,
ketegangan atau depresi. Nyeri perut pada kehamilan kurang dari 22 minggu mungkin merupakan gejala utama kehamilan ektopik atau abortus.
b. Deteksi dini
- Tanyakan pada Ibu tentang karakteristik dari nyeri, kapan terjadi, seberapa hebat, kapan mulai dirasakan.
- pada Ibu apakah ia mempunyai tanda atau gejala lain seperti muntah, diare dan demam.
- Pemeriksaan
- Ukur TD, suhu dan nadi.
- Lakukan pemeriksaan eksternal (luar), pemeriksaan internal (dalam), raba
kelembutan abdomen atau rebound tenderness (kelembutan yang berulang)
- Periksa protein urine.
- Ukur TD, suhu dan nadi.
- Lakukan pemeriksaan eksternal (luar), pemeriksaan internal (dalam), raba
kelembutan abdomen atau rebound tenderness (kelembutan yang berulang)
- Periksa protein urine.
c. Penyebab nyeri perut/panggul
- Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan abnormal yang terjadi di luar rongga rahim, janin tidak dapat bertahan hidup dan sering tidak berkembang sama sekali. Kehamilan ektopik disebut juga ectopic pregnancy, ectopic gestation, eccecyesis. Kehamilan ektopik merupakan penyebab kematian ibu pada umur kehamilan trimester pertama. Frekuensi kejadian kehamilan ektopik berkisar 1: 14,6 % dari seluruh kehamilan.
- Apendisitis
Apendisitis
atau radang usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu
(apendiks). Usus buntu adalah suatu bagian kecil usus yang terletak di
daerah ujung usus besar (perut sebelah kanan bawah), dekat tempat
peralihan dari usus kecil ke usus besar. Bentuknya seperti cacing
(sering juga disebut dengan umbai cacing) dengan rongga sempit di
dalamnya. Apendisitis terjadi apabila ada makanan atau feses yang
berjalan dari usus halus masuk ke usus besar, tetapi kemudian tersangkut
di dalam apendiks dan terjadi peradangan (inflamasi) di sana.
Apendisitis akut termasuk kegawatdaruratan dalam bidang kesehatan anak,
dan bila terjadi apendisitis akut, maka usus buntu perlu dibuang dengan
jalan operasi yang dinamakan apendektomi.
- Kista ovarium
Kista
berarti kumpulan cairan. Karena sebagian besar tumor terbentuk di
ovarium cenderung mengandung cairan, yang biasa dan populer disebut
sebagai "kista ovarium".
- Sistitis
Sistitis
merupakan penyakit radang kandung kemih atau saluran kencing, mungkin
kita lebih mengenalnya sebagai anyang-anyangan. Sistitis lebih banyak
dialami oleh wanita daripada pria. Ini disebabkan oleh adanya perbedaan
pada bentuk kelamin antara wanita dan pria
- Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga perut (peritoneum).
Peradangan ini merupakan komplikasi berbahaya yang sering terjadi
akibat penyebaran infeksi dari organ-organ abdomen (misalnya apendisitis, salpingitis,
perforasi ulkus gastroduodenal), ruptura saluran cerna, komplikasi
pascaoperasi, iritasi kimiawi, atau dari luka tembus abdomen.
d. Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut hebat antara lain :
- Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan abnormal yang terjadi di luar rongga rahim, janin tidak dapat bertahan hidup dan sering tidak berkembang sama sekali. Kehamilan ektopik disebut juga ectopic pregnancy, ectopic gestation, eccecyesis. Kehamilan ektopik merupakan penyebab kematian ibu pada umur kehamilan trimester pertama. Frekuensi kejadian kehamilan ektopik berkisar 1: 14,6 % dari seluruh kehamilan.
- Pre eklamsia
Kondisi
ibu yang disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan,
dengan tanda -tanda oedeme (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai
dan muka, tekanan darah tinggi, dan terdapat
proteinuria pada pemeriksaan urine dari laboratorium (Rochjati, 2003).
Kematian karena eklampsia meningkat dengan tajam dibandingkan pada
tingkat pre-eklampsia berat
- Persalinan premature
Persalinan
Prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai
37 minggu. Persalinan prematur bisa merupakan suatu proses normal yang
dimulai terlalu dini atau dipicu oleh keadaan tertentu, seperti infeksi
rahim atau infeksi cairan ketuban. Sebagian besar kasus persalinan
prematur penyebabnya tidak diketahui secara pasti.
Faktor resiko terjadinya persalinan prematur:
- Pernah mengalami persalinan prematur pada kehamilan terdahulu
- Kehamilan ganda (kembar 2 atau 3)
- Pernah mengalami aborsi
- Memiliki serviks yang abnormal
- Memiliki rahim yang abnormal
- Menjalani pembedahan perut pada saat hamil
- Menderita infeksi berat pada saat hamil
- Pernah mengalami perdarahan pada trimester kedua atau ketiga
- Berat badan kurang dari 50 kg
- Pernah memakai DES (dietilstilbestrol)
- Merokok sigaret atau makakai kokain
- Tidak memeriksakan kehamilan.
- Pernah mengalami persalinan prematur pada kehamilan terdahulu
- Kehamilan ganda (kembar 2 atau 3)
- Pernah mengalami aborsi
- Memiliki serviks yang abnormal
- Memiliki rahim yang abnormal
- Menjalani pembedahan perut pada saat hamil
- Menderita infeksi berat pada saat hamil
- Pernah mengalami perdarahan pada trimester kedua atau ketiga
- Berat badan kurang dari 50 kg
- Pernah memakai DES (dietilstilbestrol)
- Merokok sigaret atau makakai kokain
- Tidak memeriksakan kehamilan.
- Solusio plasenta
Solusio Plasenta Adalah
suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari
pelekatannya sebelum janin lahir, terjadi pada umur kehamilan diatas 22
minggu atau berat janin 500 gram. Tanda dan gejalanya adalah uterus
seperti papan, nyeri abdomen yang hebat dan tidak dapat tertahankan,
nyeri punggung, kolik, kontraksi hipertonik, nyeri tekan pada uterus,
DJJ dapat normal/ tidak normal, gerakan janin tidak stabil, perdarahan
tersembunyi dan syok. Penanganannya adalah atasi syok dan anemia,
tindakan operatif (SC atau partus pervaginam).
- Abortus
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai.
- Rupture uteri imminens
Perdarahan
dapat terjadi intraabdominal atau melalui vagina kecuali jika kepala
janin menutupi rongga panggul. Perdarahan dari ruktura uteri pada
ligamentum latum tidak akan menyebabkan perdarahan intraabdominal.
e. Penangan umum
- Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
- Jika
dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas,
waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
- Jika ada syok segera terapi dengan baik
C. Pengetahuan dan persiapan yang dapat dilakukan ibu menurut MNH
(Maternal and Neonatal Health Program) :
(Maternal and Neonatal Health Program) :
a. Memilih tenaga kesehatan dan tempat melahirkan pada waktu periksa hamil.
b. Mengenali persalinan yang normal dan memahami persiapan menghadapi
persalinan.
persalinan.
c. Mengenali tanda-tanda bahaya dan melaksanakan persiapan menghadapi
komplikasi.
komplikasi.
d. Mengetahui sistem transportasi, tahu ke mana harus pergi bila terjadi
keadaan darurat, serta siapa yang akan tinggal untuk menjaga keluarga.
keadaan darurat, serta siapa yang akan tinggal untuk menjaga keluarga.
e. Memiliki tabungan pribadi dan dapat mengaksesnya bila diperlukan.
D. Upaya yang dapat dilakukan ibu dalam deteksi dini terhadap komplikasi
kehamilan :
kehamilan :
a. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
Puskesmas, Rumah Sakit paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
b. Dengan mendapat imunisasi TT 2x.
c. Bila ditemukan kelainan-kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering
dan lebih intensif.
dan lebih intensif.
d. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi gizi seimbang
E. Hal-hal yang dapat dilakukan seorang ibu untuk menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan:
komplikasi kehamilan:
a. Dengan mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini.
b. Segera Posyandu, Puskesmas, atau Rumah Sakit terdekat bila ditemukan
tanda-tanda bahaya kehamilan tersebut
tanda-tanda bahaya kehamilan tersebut
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya deteksi dini seseorang terhadap
komplikasi kehamilan:
komplikasi kehamilan:
a. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan faktor yang mendukung perilaku ibu dalam
upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Ibu dengan tingkat pendidikan tinggi lebih mudah memperoleh informasi tentang kesehatan.
upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Ibu dengan tingkat pendidikan tinggi lebih mudah memperoleh informasi tentang kesehatan.
b. Informasi
Menurut Snehandu B.Kar (Notoatmodjo, 2003) informasi tentang kesehatan
mempengaruhi seseorang dalam hal upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Upaya deteksi dini seseorang yang rendah disebabkan karena
tidak atau kurangnya memperoleh informasi yang kuat.
mempengaruhi seseorang dalam hal upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Upaya deteksi dini seseorang yang rendah disebabkan karena
tidak atau kurangnya memperoleh informasi yang kuat.
c. Budaya
Menurut
WHO (Notoatmodjo, 2003) upaya deteksi dini seseorang juga dipengaruhi
oleh faktor budaya. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang
lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama.
lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama.
d. Sosial Ekonomi
e. Menurut
WHO (Notoatmodjo, 200 3) faktor ekonomi juga berpengaruh terhadap
seseorang dalam upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Status ekonomi
keluarga juga berperan bagi seseorang dalam mengambil keputusan
bertindak termasuk tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanda-tanda
komplikasi kehamilan dini atau kemailan muda itu menjadi suatu acuan
bagi ibu untuk selalu waspada dan siaga dan selalu memlihara janin yang
ada di dalam kandungannya. Di mana di pembahasan ini telah diuraikan
diatas masalah tanda-tanda komplikasi ibu dan janin masa kehamilan muda.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan
makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan
pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi petugas kesehatan
Diharapkan
dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya
dalam bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk
memberikan health education untuk mencegah infeksi.
0 komentar:
Posting Komentar