Kamis, 26 April 2012

KONSEP DAN LINGKUP LANDASAN PSIKOLOGIS

| Kamis, 26 April 2012 | 1 komentar

BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DAN LINGKUP LANDASAN PSIKOLOGIS
A.     LANDASAN PSIKOLOGIS
Landasan psikologis merupakan dasar-dasar pemahaman dan pengkajian sesuatu dari sudut karakteristik dan perilaku manusia, khususnya manusia sebagai individu. Dimana dasar-dasar pemahaman dan pengkajian tersebut diambil dari suatu cabang ilmu yang disebut psikologi. Psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan kegiatan individu. Individu tidak berada dalam lingkungan yang hampa tetapi ia selalu berada dalam lingkungan tertentu demikian halnya dengan perilaku individu, selalu berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan.

Ada beberapa pengertian tentang lingkungan dalam psikologi, yaitu lingkungan sekitar, lingkungan yang berpengaruh dan lingkungan yang efektif. Lingkungan sekitar yaitu segala sesuatu yang ada disekitar individu mencakup lingkungan alam, manusia, budaya, teknologi dll. Lingkungan yang berpengaruh adalah egala faktor yang melibat dan menimbulkan perubahan dalam perilaku individu baik yang baik atau yang buruk. Lingkungan yang berpengaruh ini tidak harus selalu berada didekat atau disekitar individu, dapat juga meliputi hal-hal yang jauh atau hal-hal yang telah lama berlalu. Sedangkan lingkungan yang efektif yaitu lingkungan yang membawa pengaruh sesuai yang diharapkan, yang memenuhi kebutuhan individu.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi sebagai suatu study atau ilmu yang mempelajari kegiatan atau perilaku individu dalam interaksi dengan lingkungan. Secara harfiah, memang psikologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa sebab kata psikologi berasal dari bahasa yunani, psyche berarti jiwa, roh dan logos berarti ilmu pengetahuan, hal ini merupakan pandangan lama namun ada beberapa bantahan terhadap pendapat tersebut, yaitu :
1.      Jiwa adalah sesuatu hal yang sukar sekali  atau tidak dapat diamati secara langsung. Pada manusia jiwa selalu bersama badan. Oleh karena itu, kita tidak dapat hanya mempelajari jiwanya saja tanpa kesatuannya dengan badan.
2.      Jiwa adalah sesuatu yang ada, akan tetapi tidak dapat diteliti secara langsung dengan metode penelitian ilmiah karena masalah jiwa merupakan urusan Tuhan, kepada kita hanya diberi pengetahuan yang terbatas tentang itu.
3.      Mempelajari jiwa berarti hanya mempelajari sebagian saja dari individu, dengan demikian study tersebut tidak lengkap.
B.     TUJUAN DAN KEGUNAAN MEMPELAJARI PSIKOLOGI
Perilaku individu selalu memiliki latar belakang tertentu. Orang-orang yang dalam pekerjaaannya lebih banyak berhadapan dengan benda, tanaman dan hewan sedikit sekali membutuhkan pengetahuan tentang psikologi, sebaliknya orang-orang yang banyak berhadapan dengan manusia, mereka sangat membutuhkan pengetahuan tentang psikologi. Agar seseorang bisa memberikan pelayanan, perlakuan atau tindakan yang tepat terhadap orang lain, terlebih dahulu ia harus berusaha memahami segala karakteristik, sifat, sikap, kemampuan dan hal-hal yang melatarbelakangi perilaku orang yang dihadapinya. Hanya dengan pemahaman yang mendalam dan meluas seseorang dapat memilih tindakan  yang tepat terhadap orang lain.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada 2 tujuan utama dari studi  tentang psikologi, yaitu :
Ø  Agar seseorang mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang individu, baik dirinya sendiri maupun orang lain.
Ø  Dengan hasil pemahaman tersebut seseorang diharapkan dapat bertindak atau memberikan perlakuan yang bijaksana. Tindakan yang bijaksana cara atau metode yang tepat terhadap individu yang tepat, pada saat dan dalam siatuasi yang tepat.
Seseorang yang yang telah mempelajari psikologi diharapkan menjadi orang yang dapat mengerti dirinya sendiri dan orang lain, serta dapat memberikan perlakuan yang bijaksana. Sebenarnya setiap orang adalah pendidik, minimal pernah melakukan fungsi pendidikan, tidak hanya interaksi dilakukan oleh orang tua kepada anaknya tetapi termasuk juga didalamnya interaksi antara tokoh masyarakat, pimpinan dengan bawahan dsb. Para pendidik ini dituntut untuk memberikan suri tauladan, arahan, bimbingan dan pembinaan, yang mana hal ini sangat membutuhkan pengetahuan tentang psikologi.
C.     RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
Lingkup kajian psikologi sangat luas, sebab individu manusia berada dalam berbagai posisi, kondisi dan tahap perkembangan. Setiap posisi, kondisi dan tahap perkembangan dapat memperlihatkan karakteristi kegiatan atau perilaku tertentu yang berbeda pula. Secara garis besar kategori bidang psikologi dibagi 3 yaitu :
1.      Psikologi umum
Psikologi umum juga sering disebut sebagai pengantar psikologi yang merupakan studi tentang perilaku atau kegiatan individu secara umum. Dalam psikologi umum dipelajari konsep umum kegiatan atau perilaku individu, apa, mengapa dan bagaimana seorang individu melakukan kegiatan. Mengenai masalah apa, mencakup jenis-jenis kegiatan atau perilaku yang dilakukan individu, apa yang menjadi sasaran dan tujuan dari kegiatan tersebut. Jenis-jenis kegiatan perilaku misalnya : kegiatan perkembangan, belajar, berpikir dan dalam hal memecahkan masalah.
Masalah mengapa menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan atau perbuatan individu, baik faaktor yang berasal dari dalam atau luar individu. Faktor-fakor yang berasal dari diri individu adalah kebutuhan dan motif, minat, sikap, perasaan dan tujuan-tujuan yang ingin dicapainya, sedangkan faktor-faktor yang berasal dari luar individu bersumber dari lingkungan seperti : lingkungan alam, politik, sosial budaya, teknologi dsb. Mengenai bagaimana individu melakukan kegiatan diuraikan bentuk-bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, interaksi individual maupun kelompok dan interaksi yang sehat maupun yang kurang sehat.
2.      Psikologi khusus
Kelompok psikologi ini mempelajari tentang perilaku atau kegiatan individu secara khusus, baik kekhususan karena tahap perkembangannya, posisinya, asek yang mendapatkan sorotan utamanya atau karena kondisinya. Dalam kategori ini psikologi terbagi atas :
a)      Psikologi perkembangan anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut yang mana didalamnya membahas tentang berbagai perilaku dan karakteristik individu dalam berbagai tahap perkembangan. Tahap perkembangan tersebut menjadi objek studi psikologi sebab setiap masa memiliki ciri-ciri serta karakteristik perkembangan yang berbeda.
b)      Psikologi pria dan wanita. Perbedaan jenis kelamin tidak hanya membawa perbedaan dalam segi fisik, tetapi juga dari segi kerohaniaan. Psikologi ini mempelajari tentang kondisi dan ciri-ciri perbedaan tersebut. Perbedaan ini tidak hanya disebabkan oleh hal-hal yang bersifat kodrati tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar serta perkembangan kebudayaan.
c)      Psikologi abnormal, mempelajari tentang perilaku dan karakteristik  individu yang menyimpan dari keadaan normal karena individu tidak selalu berada dalam keadaan normal. Psikologi bukan hanya mempelajari individu yang wajar tetapi juga mempelajari yang kurang atau yang tidak normal. Abnormal ada yang bersifat permanent mis : cacat fisik, buta dsb serta abnormal yang bersifat temporer seperti gangguan psikis yang mungkin disembuhkan.
d)     Psikologi kepribadian, merupakan cabang dari psikologi yang khusus yang mempelajari tentang kepribadian individu karena manusia merupakan satu-satunya makhluk yang memiliki kepribadian yaitu suatu integritas dari semua aspek baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu yang menampilkan ciri-ciri khas tertentu.
e)      Psikologi differensial, mempelajari perbedaan-perbedaan kemampuan dari kegiatan individu.Setiap individu memiliki potensi, bakat dan kecakapan intelektual yang berbeda. Sebagian individu memiliki tingkat intelegensi yang normal, rendah bahkan ada yang tinggi dimana hal ini mennunjukkan perbedaan kemampuan dalam berbagai bidang.
f)       Psikologi binatang, yakni mempelajari tentang kegiatan atau tingkah laku binatang. Studi tentang perilaku binatang ini bukan ditujukan untuk memahami binatang itu sendiri melainkan sebagai bahan perbandingan bagi pemahaman kegiatan manusia. Oleh karena itu psikologi ini disebt juga psikologi komparatif.
3.      Psikologi terapan
Psikologi terapan (Appied Psycology), merupakan penerapan atau penggunaan pengetahuan, prinsip-prinsip, kaidah-kaidah, pendekatan, metode dan tehnnik-tehnik psikologis untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah pada bidang lain.
D.     LANDASAN PSIKOLOGIS PROSES PENDIDIKAN
Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, yang berlangsung dalam suatu situasi pendidikan yang tidak hanya berlangsung disekolah tetapi juga diluar sekolah seperti : dirumah, dilingkungan kerja dan dalam lingkungan masyarakat, sebab pada lingkungan tersebut juga terjadi interaksi pendidikan, selain guru, orang tua, para pemimpin, tokooh masyarakat juga berperan sebagai pendidik. Begitu juga dengan para peserta didik bukan hanya anak,tetapi juga para generasi muda rakyat pada umumnya.
Para pendidik sebagai individu membutuhkan pengetahuan tentang psikologi, tetapi sebagai pendidik mereka membutuhkan pengetahuan tentang psikologi dalam interaksi pendidikan. Interaksi pendidikan merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks, berintikan interaksi antar individu, tetapi berlangsung dalam konteks pedagogis. Studi atau  ilmu yang mempelajari penerapan, prinsip, metode, tehnik dan pendekatan psikologis, untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah dalam pendidikan yang disebut “Landasan psikologis proses pendidikan” atau lebih populer “Psikologi pendidikan”.
Situasi pendidikan yang menjadi fokus utama pengkajian landasan psikologis proses pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan para peserta didik, dengan dukungan sarana dan fasillitas tertentu yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini seperti halnya interasi-interaksi manusia dalam kegiatan lainnya, selalu dipengaruhi oleh kondisi dan latar belakang dari pihak-pihak yang berinteraksi dalam hal ini kondisi dan latar belakang guru dan siswa.
E.      TUJUAN MEMPELAJARI LANDASAN PSIKOLOGIS PROSES PENDIDIKAN
Interaksi pendidikan memiliki suatu ciri dan fungsi khusus, yaitu bersifat dan berfungsi membantu perkembangan siswa. Yang mana dalam interaksi ini, guru memberikan sejumlah latihan melalui penggunaan metode tertentu dan dengan dukungan buku sumber dan alat-alat bantu lain. Hal-hal diatas dapat dilakukan apabila guru mempunyai pemahaman yang mendalam dan menyeluruh tentang  perkembangan serta kemampuan yang dimiliki siswa baik kemampuan fisik, intelektual, sosial maupun emosional.
Interaksi pendidikan tidak terjadi dalam lingkungan hampa akan tetapi dalam lingkungan pendidikan. Ada 3 macam lingkungan pendidikan yaitu lingkungan rumah (lingkungan pertama), lingkungan sekolah (lingkungan kedua) dan lingkungan masyarakat (lingkunga  ketiga).Interaksi pendidikan yang berlangsung disekolah telah direncanakan dengan sistematis dan teliti dalam suat kurikulum, maka disebut interaksi pendidikan formal. Guru sebagai pendidik tidak hanya dituntut memahami perkembangan dan kemampuan siswa tetapi dituntut memahami seluruh situasi pendidikan.
Pemahaman situasi pendidikan bukan menjadi satu-satunya tujuan dari study tentang landasan psikologis proses pendidikan. Ada dua tujuan utama dari studi tentang landasan psikologisproses pendidikan. Pertama, agar para guru, para pendidik atau calon gurudan calon pendidik mempunyaipemahaman yang lebih baik tentang situasi pendidikan. Kedua, agar para guru, pendidik atau calon guru, calon pendidik mampumenyiapkan dan melaksanakan pengajaran dan bimbinganterhadap siswa, peserta didikdengan lebih baik.
Dengan bekal tersebut, diharapkan guru,pendidik dapat membawa siswa, peseta didik dalam mencapai perkembanganyang setinggi-tingginyasesuai dengan prestasi yang dimilikinya.
F.      RUANG LINGKUP LANDASAN PSIKOLOGIS PROSES PENDIDIKAN
Landasan psikologis proses pendidikan mempelajari situasi pendidikan dengan fokus utama interaksi pendidikan, yaitu interaksi antara guru dan siswa, yang berlangsung dalam suatu lingkungan. Siswa menduduki tempat yang paling utama dalam interaksi ini. Seluruh kegiatan interaksi pendidikan diciptakan untuk kepentingan siswa yaitu dalam membantu pengembangan semua potensi dan kecakapan yang dimilikinya. Sehubungan dengan itu maka hal-hal yang berkenaan dengan potensi, perkembangan, dan dinamika perilaku belajar menjadi kajian utama landasan psikologi proses pendidikan.
Guru sebagai orang pertama yang terlibat langsung dalam interaksi belajar dengan siswa, menduduki tempat interaksi selanjutnya dalam interaksi ini. Berbagai bentuk aktifitas mendidik, mengajar, melatih dan membimbing yang dilakukan guru, tuntutan kemampuan propesional serta latarbelakang sosial pribadi dari guru menjadi bahan studi selanjutnya dalam landasan psikologi pendidikan ketiga lingkungan yang telah disebutkan diatas mempunyai pengaruh penting terhadap perkembangan siswa dan masyarakat walaupun tidak terlibat secara langsung dalam interaksi belajar-mengajar disekolah tetapi mempunyai peranan yang sangat penting.
BAB III
KESIMPULAN
Manusia menjadi subjek dan objek studi. Sebagai subjek dialah yang mencoba mepsikologi dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari dan mengerti apa yang ada dalam lingkungannya. Sebagai objek dia juga dipelajari dan dicoba pahami manusia lain. Psikologi mengkaji perilaku atau kegiatan manusia sebagai individu, secara definitif psikologi dirumuskan sebagai studi atau ilmu yang mempelajari kegiatan atau perilaku individu dalam interaksinya dengan lingkungan.
Psikologi tidak hanya dibutuhkan oleh para psikolog dan psikiater, tetapioleh setiap orang yang dalam tugas dan kehidupannya berinteraksi dengan orang lain. Belajar psikologi terarah pada pemahaman yang lebih baik bagi individu dalam hal ini bagi dirinya maupun orang lain. Berkat pemahaman tersebut mereka dapat memmberikan tindakan, layanan atau perlakuan yang lebih bijaksana, yang lebih tepat sesuai dengan kondisi individu, waktu dan linngkungannya.
Psikologi memiliki cabang yang cukup luas. Psikologi umum mengkaji perilaku individu secara umum, ada  juga psikologi khusus yang secara khusus mempelejari perilaku dan karakteristik anak, remaja, dewasa, kepribadian dll. Psikologi juga telah diaplikasikan dalam berbagai sarana kehidupan selain bidang pendidikan, industri, keagamaan dsb. Dalam bidang pendidikan, psikologi dibutuhkan untuk lebih memahami situasi pendidikan, interaksi guru dengan siswa, kemampuan, perkembangan, karakteristik serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Dengan pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang landasan-landasan psikologi, diharapkan guru-guru dan para pendidik lainnya mampu menciptakan interaksi pendidikan yang lebih efektifdan efisien.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

;)

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
© Copyright 2012. Makalah Cyber . All rights reserved | Makalah Cyber.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by Makalah Cyber - Zoenk