KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “ Anatomi Fisiologi
Reproduksi Wanita ” dengan baik tanpa halangan apapun.
Penulis
menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna,karena manusia pasti
mempunyai kekurangan. Penulis juga tidak lepas dari sifat kekurangan
itu,sehingga apa yang tertulis dalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan walaupun penulis usahakan semaksimal mungkin. Oleh karena
itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi menjadi lebih sempurna.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Trisno Suwandi,S.pd,MM, selaku direktur Akbid Pemkab Kudus
2. Ibu Umi Wijayanti,S.pd,M.kes selaku pembimbing yang telah memberi pengarahan yang sangat
berguna dalam penyusunan makalah ini.
3. Kedua orang tua, yang sudah mendukung dalam pembuatan makalah ini.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala jasa, kebaikan-kebaikan, serta bantuannya yang telah diberikan kepada penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Kudus, 26 Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................4
A.Latar Belakang Masalah.................................................................. .......................4
B. Rumusan Masalah............................ ............................................... ......................4
C.Tujuan................................................... ........................................... ......................4
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................................................4
BAB II ANATOMI ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA ......................................5
A. Alat Reproduksi Luar............................................................................. ...............5
B. Alat Reproduksi dalam .........................................................................................7
BAB III FISIOLOGI ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA .................................10
A. Fisiologi Haid.......................................................................................................10
B. Ovulasi.................................................................................................................11
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... ...........12
A. Kesimpulan.. .................................................................................... ....................12
B. Saran................................................................................................ .....................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... ....................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Petugas medis dan paramedis yang akan berkecimpung dalam bidang kebidana
haruslah mempelajari dan mendalami susunan anatomi dan fisiologi alat –
alat kandungan / alat reproduksi wanita, maka perubahan – perubahan
yang terjadi selama kehamilan akan mudah dipellajari.
Oleh karena itu, agar dapat mendalami susunan anatomi alat reproduksi wanita. Serta
mengetahui perubahan yang terjadi selama kehamilan, penulis membuat
makalah yang berjudul “ Anatomi Fisiologi Reproduksi wanita “
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis angkat dari makalah “ Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita “ yaitu :
1. Bagaimana Susunan Anatomi Alat Reproduksi Wanita ?
2. Bagaimana Fisiologi Alat Reproduksi Wanita ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah “Aspek sosial bidaya dan mitos pada Kehamilan” yaitu :
1. Memenuhi tugas asuhan kehamilan semester II
2. Mengetahui susunan anatomi dan fisiologi reproduksi wanita
D. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang di gunakan dalam makalah ini :
Metode literature atau Metode pustaka
Metode ini kami gunakan berdasarkan hasil laporan yang kami peroleh dari sumber bacaan dan informasi dari internet.
BAB II
ANATOMI
ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA
Alat reproduksi wanita dibagi atas 2 bagian :
v Alat reproduksi luar ( genetalia eksterna ) :
Dalam arti
sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita
dalam posisi litotomi. Yang fungsinya dikhususkan untuk kopulasi (
koitus).
v Alatreproduksi dalam ( genetalia interna )
A. Alat Reproduksi Luar
· Vulva
Bagian alat
kandungan luar yang berbentuk lonjong , berukuran panjang mulai dari
klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai ke belakang di batasi
perineum.
- Labia Majora ( Bibir Besar Kemaluan )
Berada pada
bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang
dewasa ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons veneris.
- Labia Minora
Bagian
dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Di sini juga dijumpai
Frenulum klitoris, preputium, dan frenulum pudenda
- Mons Veneris (Tundun )
Daerah yang
menggantung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (
pubes ) apabila wanita berangkat dewasa. Pada wanita rambut ini akan
tumbuh membentuk sudut lengkung, sedangkan pada pria membentuk sudut
runcing ke atas.
- Vestibulum
Terletak di
bawah selaput lendir vulva, atau diantara 2 labia minor. Terdiri dari
bulbus vestibuli kanan dan kiri. Di sini dijumpai kelenjar vestibuli
mayor ( kelenjar bartholini ) dan kelenjar vestibulum minor.
- Introitus Vagina
Adalah pintu masuk vagina.
- Hymen ( Selaput Dara )
Merupakan
selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang membentuk
semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak
berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata. Himen akan
robek pada koitus apalagi setelah bersalin. Sisanya disebut kurunkula
hymen atau sisa hymen.
- Perineum
Terletak diantara vulva dan anus.
· OUE ( Orifisium uretra eksterna / Lubang kemih )
Adalah
tempat keluarnya air kemih yang terletak di bawah klitoris. Di sekitar
lubang kemih bagian kiri dan kanan didapati lubang kelenjar skene.
· Klitoris ( Kelentit )
Identik
dengan penis pada pria, kira – kira sebesar kacang hijau sampai cabe
rawit dan ditutupi oleh frenulum klitoris. Glans klitoris berisi
jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak
memiliki serabut saraf.
Gambar Alat Reproduksi Wanita Luar ( Genetalia feminina eksterna )
B. Alat Reproduksi Dalam
· Sepasang Ovarium ( Indung Telur )
Terdapat
dua indung telur, masing – masing di kanan dan di kiri Rahim, dilapisi
mesovarium dan tergantung di belakang lig. Latum. Bentuknya seperti buah
almon., sebesar ibu jari tangan ( jempol ) ukuran 2,5 – 5 cm 0,6
– 1 cm. indung telur ini posisinya ditunjang oleh mesovarium, lig.
Ovarika, lig. Infundibulopelvikum. Merupakan alat reproduksi yang
setelah dewasa menghasilkan ovum ( telur ). Berfungsi sebagai kelenjar
endokrin ( menghasilkan estrogen dan progresteron ). Juga berperan dalam
mengatur siklus haid. Strukturnya terdiri dari :
- Korteks / kulit
o Tunika albuginea, yaitu epitel berbentuk kubik
o Jaringan ikat di sela – sela jaringan lain
o Stroma, folikel primordial, dan folikel de graf
o Sel – sel Warthard
- Medulla / inti atau zona vaskulosa terdiri dari :
o Stroma berisi pembuluh darah
o Serabut saraf
o Beberapa otot polos
Seumur hidupnya, seorang wanita diperkirakan akan mengeluarkan sel telur kira – kira 400 butir.
· Vagina ( Liang Senggama )
Liang atau
saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak diantara saluran
kemih dan liang dubur. Di bagian ujung tasanya terletak mulut Rahim.
Ukuran panjang dinding depan 8 cm dan dinding belakang 10 cm. bentuk
dinding dalamnya berlipat – lipat,, disebut rugae sedangkan ditengahnya
ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum.
Dinding vagian terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan
jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung,
antara lain forniks lateral kiri dan kanan, forniks anterior, dan
forniks posterior. Suplai darah vagina diperoleh dari arteria uterine,
arteria vesikalis inferior, arteria hemoroidalis mediana, dan arteria
pudendus interna. Fungsi penting dari vagina ialah sebagai (a) Saluran
keluar untuk mengalirkan darah haid dan secret lain dari Rahim, (b) Alat
untuk sanggama, (c) Jalan lahir pada waktu bersalin.
· Uterus / Histera / Hister ( Rahim )
Merupakan
organ otot berdinding tebal dan berongga ( cavum ). Bentuk, besar,
letak, dan susunan uterus berbeda – beda tergantung pada umur, organ
sekitarnya dalam keadaan hamil. Terletak pada rongga panggul antara
vesika urinaria dengan colon sigmoid dan rectum. Uterus ini sendiri
berfungsi sebagai tempat implantasi ovum yang telah dibuahi, Sebagai
tempat perkembangan dan memberi makan pada janjn yang sedang berkembang.
Dengan vagina termasuk jalan lahir lunak.
Bagian – bagian uterus antara lain :
- Fundus Uteri
- Corpus Uteri
- Isthmus Uteri
- Serviks Uteri
Bagian dinding uterus secara historik terdiri dari 3 bagian yaitu;
- Lapisan serosa ( lapisan peritoneum ), di luar
- Lapisan otot ( lapisan myometrium ), di tengah
- Lapisan mukosa ( lapisan endometrium ), di dalam
Sikap dan letak Rahim dalam rongga panggul terfiksasi dengan baikk karena disokong dan dipertahankan oleh,
- Tonus rahim itu sendiri
- Tekanan intra abdominal
- Otot – otot dasar panggul
- Ligament – ligament
o Lig. Cardinal kanan dan kiri ( mackendort)
o Lig. Sakro uterine
o Lig. Rotundum
o Lig. Latum
o Lig. Infundibulo pelvikum
Letak Rahim
dalam keadaan fisiologis adalah anteroflesi. Letak – letak lainya
adalah antefleksi ( tengadah ke belakang ), retrofleksi ( tengadah ke
belakang ), anteversi ( terdorong ke depan ), retroversi ( terdorong ke
belakang ), suplai darah rahim dialiri oleh artteri uterine yang berasal
dari arteri ilikaka interna ( a.hipogastrika ) dan arteri ovarika.
Fungsi rahim adalah :
a. tempat tumbuh janin berkembang.
b. berkontraksi terutama sewaku bersalin dan sesudah bersalin.
c. berfungsi waktu siklus haid
· Tuba Uterina ( Saluran Telur )
Adalah
saluran telur yang keluar dari korpus rahim kanan dan kiri, panjangnya
12 – 1 cm, diameter 3 – 8 mm. bagian luarnya diliputi oleh peritoneum
visceral yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Bagian dalam
dilapisi silia, yaitu rambut getar yang berfungsi untuk menyalurkan
telur hasil konsepsi.
Saluran telur terdiri dari empat bagian :
- Pars interstisialis (intramuralis),
- Pars ismika, yang merupakan bagian tengah saluran telur yang sempit,
- Pars ampularis,, di mana biasanya pembuahan (konsepsi) terjadi,
- Infundibulum,
yang merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga perut. Di ujung
infundibulum teredapat umbai – umbai (fimbriae) yang berguna untuk
menangkap sel telur (ovum), yang kemudian akan disalurkan ke dalam tuba.
Fungsi saluran telur adalah :
a. sebagai saluran telur.
b. menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur.
c. tempat terjadinya pembuahan (konsepsi = fertilisasi)
Gambar Alat Reproduksi Wanita Dalam( Genetalia feminina interna )
BAB III
FISIOLOGI
ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA
Dalam masa kanak – kanak, indung telur masih masa istirahat, belum
berfungsi dengan baik.setelah akil baliq,maka terjadilah perubahan
–perubahan besar pada seluruh tubuh wanita. Pubertas tercapai pada usia
sekitar 12 – 16 tahun, namun hal ini di pengaruhi oleh keturunan ,
bangsa,iklim,dan lingkungan. Ciri khas kedewasaan manusia di tandai
dengan adanya perubahan – perubahan siklik pada alat kandungan sebagai
persiapan untuk suatu kehamilan. Peristiwa penting tersebut di tandai
dengan datangnya haid,yaitu pengeluaran darah tiap bulan dari dalam
rahim. Selain itu , pada ketiak dan alat kemaluan luar tumbuh rambut,
buah dada ( payudara ) bertambah besar, panggul dan pinggul menjadi
luas, sehingga tubuh remaja putri ini mempunyai bentuk khas wanita.
Dengan akil baliq ini, seorangb remaja putri mulai memasuki kurun waktu
reproduktif, artinya masa mendapatkan keturunan yang berlangsung kira –
kira 30.
Haid yang pertama kali terjadi di sebut Minarche. Setelah masa
reproduksi, wanita masuk dalam masa Klimakterium yang terjadi secara
berangsur – angsur di mana haid akan menjadi tidak
teratur, lalu akhir nya berhenti sama sekali sesuai dengan lanjutnya
usia. Keadaan ini di sebut Menopause ( stop haid ). Perubahan –
perubahan yang kompleks dan harmonis ini di atur oleh Serebrom,
Hipotalamus, Hipofise,Alat – alat kandungan, Korteks Adrenal ,Kelenjar
Tiroid dan kelenjar – kelenjar lainnya.
A. Fisiologi Haid
Pada wanita yang
sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah
dari alat kandungannya, dan ini di sebut haid. Ada yang menyebutnya
Mensis, Mentruasi, datang Bulan,kain kotor,atau Period.
Pada siklus haid, Mukosa Rahim di persiapkan secara teratur untuk
mernerima ovum yang di buahi setelah terjadinya ovulasi , keadaan ini
di kontrol oleh Hormon hormon yang dapat di deteksi dalam air Kemih yang
di periksa adalah air kemih 24 jam dan di ukur kadar Estriol dan
Pregnandiolnya.
Hormon – hormon Siklus Haid :
· FSH ( folllicle stimulating Hormone ) dikeluarkan oleh hipofise lobus depan.
· Estrogen di hasilkan oleh ovarium
· LH ( luteinizing Hormone ) dihasilkan HipofIise, dan
· Progesteron dikeluarkan oleh indung telur.
Setelah selesai haid, oleh pengaruh hormon FSH dan Estrogen, selaput
lendir rahim ( endometrium ) menjadi semakin tebal. Bila terjadi
ovulasi, berkat pengaruh progesteron selaput ini menjadi lebih
tebal lagi, dan kelenjar endometrium tumbuh berkeluk – keluk. Bersamaan
dengan itu, endometrium menjadi lebih lembek seperti karet busa dan
melakukan persiapan – persiapan supaya sel telur yang telah di buahi
dapat bersarang. Bila tidak ada sel telur yang bersarang, endometrium
ini terkelupas dan terjadi perdarahan yang disebut haid.
B. OVULASI ( PENGELUARAN SEL TELUR )
Kapan terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur dari indung telur
perlu kita ketahui untuk menentukan masa / hari subur seorang wanita,
karena kehamilan hanya mungkin terjadi bila sanggama ( koitus )
dilakukan pada sekitar saat ovulasi. Biasanya ovulasi terjadi kira –
kira 14 hari sebelum haid yang akan datang. Dengan kata lain, diantara
dua haid yang berurutan, indung telur akan mengeluarkan ovum, setiap
kali suatu dari ovarium kanan dan lain kali dari ovrium kiri.
Cara menentukan adanya ovulasi :
· Biopsi endometrium
· Suhu basal badan
· Sitologi vaginal
· Getah serviks
· PH getah vagina, dan
· Endoskopi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat reproduksi wanita dibagi atas 2 bagian :
Alat reproduksi luar ( genetalia eksterna ) :
Dalam arti
sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita
dalam posisi litotomi. Yang fungsinya dikhususkan untuk kopulasi (
koitus).
Alatreproduksi dalam ( genetalia interna
B. Saran
Saran penulis untuk para pembaca :
Untuk
mengerti perubahan – perubahan yang terjadi selama kehamilan, pembaca
lebih mendalami susunan anatomi dan fisiologi reproduksi wanita
DAFTAR PUSTAKA
Muchtar,rustman.1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta:EGC
1 komentar:
makasih artikelnya admin,,,bermanfaat bagi banyak orang dan mudah di pahami,,
Posting Komentar