BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Single parent adalah
keluarga yang mana hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah atau ibu saja.
Keluarga yang terbentuk biasa terjadi pada kelurga sah secara hukum maupun
keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun hukum
pemerintah.Konsep keluarga bukan lagi kaku secara teori konvensional bahwa
kelurga terdiri dari ayah , ibu, dan anak-anak kandung. Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiriatas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dalam suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( depkes RI
1991 )
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang kami angkat yaitu Pemahaman tentang single parent dan dampak dari single parent.
Rumusan masalah yang kami angkat yaitu Pemahaman tentang single parent dan dampak dari single parent.
1.3 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui akan single parent dan apa saja yang menyebabkannya..
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa single parent
b. Mengetahui apa saja penyebab single parent
c. Mengetahui dampak dari single parent
a. Mengetahui apa single parent
b. Mengetahui apa saja penyebab single parent
c. Mengetahui dampak dari single parent
1.4 MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan.
1. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Single parent adalah
keluarga yang mana hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah atau ibu saja.
Keluarga yang terbentuk biasa terjadi pada kelurga sah secara hukum maupun
keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun hukum
pemerintah.Konsep keluarga bukan lagi kaku secara teori konvensional bahwa
kelurga terdiri dari ayah , ibu, dan anak-anak kandung. Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiriatas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dalam suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( depkes RI
1991 )
Fungsi Keluarga menurut WHO :
• Fungsi biologis
• Fungsi psikologis
• Fungsi sosial budaya
• Fungsi sosial ekonomi
• Fungsi pendidikan
B. Sebab-Sebab Terjadinya Single Parent
1. Pada keluarga Sah
a. Perceraian.
Adanya ketidakharmonisan
dalam kelurga yang disebabkan adanya perbedaan persepsi atau perselisihan yang
tidak mungkin ada jalan keluar, masalahekonomi / pekerjaan, salah satu pasangan
selingkuh, kematangan emosional yangkurang, perbedaan agama, aktifitas suami
istri yang tinggi di luar rumah sehingga kurang komunikasi, problem seksual
dapat merupakan faktor timbulnya perceraian.
b. Orang Tua Meninggal.
Takdir hidup dan mati
manusia di tangan Tuhan. Manusiahanya bisa berdoa dan berupaya. Adapun sebab
kematian ada berbagai macam. Antaralain karena kecelakaan, bunuh diri,
pembunuhan, musibah bencana alam, kecelakaankerja, keracunan, penyakit dan
lain-lain.
c. Orang Tua Masuk Penjara.
Sebab masuk penjara antara
lain karena melakukan tindak kriminal seperti perampokan, pembunuhan,
pencurian, pengedar narkoba atau tindak perdata seperti hutang, jual beli, atau
karena tindak pidana korupsi sehingga sekian lama tindak berkumpul dengan
keluarga.
d.
Study ke Pulau lain atau ke Negara Lain.
Tuntutan profesi orang tua untuk melanjutkan study sebagai peserta
tugas belajar mengakibatkan harus berpisah dengan keluarga untuk sementara
waktu, atau bisa terjadi seorang anak yang meneruskan pendidikan di pulau lain
atau luar negeri dan hanya bersama ibu saja sehingga menyebabkan anak untuk
sekian lama tidak didampingi oleh ayahnya yang harus tetap kerja di negara atau
pulau atau kota kelahiran.
e. Kerja di Luar Daerah atau Luar Negeri.
Cita-cita untuk mewujudkan
kehidupan yang lebih baik lagi menyebabkan salah satu orang tua meninggalkan
daerah, terkadang ke luar negeri.
2. Pada Keluarga Tidak Sah
Dapat terjadi pada kasus
kehamilan di luar nikah, pria yang menghamili tidak bertanggung jawab. Rayuan
manis saat pacaran menyebabkan perempuan terbuai dan terpedaya pada sang pacar.
Setelah hamil, tidak dikawini, dan ditinggal pergi sehingga perempuan
membesarkan anaknya sendirian. Kasus yang lain pada perempuan korbanperkosaan
yang akhirnya menerima kehamilannya ataupun perempuan WTS yang mempunyai anak
menyebabkan anak tidak pernah mengenal dan mendapatkan kasih ayah.
=> Hal-hal yang perlu dilakukan oleh
Single Parent
1. Keterbukaan.
Menyandang status single
parent (janda/duda) sebenarnya bukanlah suatu hal yang harus ditutup-tutupi.
Ketika masyarakat menilai status itu dengan prasangkanegatif, sebagian orang
justru bisa menunjukan bahwa menjadi single parent justrubukan sesuatu yang
buruk.
2. Mengisi Waktu.
Sebagai manusia biasa,
kehilangan pasangan hidup bisa menimbulkanrasa kesepian, rasa kesendirian yang
mendalam biasanya muncul ketika dia sedangdilanda masalah.
3. Membuka Diri Untuk Masa Depan.
Berbagi cerita dengan
orang-orang yang bernasibsama adalah salah satu terapi yang bisa dilakukan
untuk mengurangi tekanan psikologis.Kegiatan ini juga dilakukan oleh mereka
yang tidak siap menjalani statusnya sebagaisingle parent (janda/duda). Melalui
komunitas berbagi ini mereka dapat membuka diriuntuk pergaulan meski tetap
masih memilih-milih teman.
=> Hal-hal yang harus di perlukan oleh
Single Parent Berkaitan dengan Anaknya
1. Selain berharap ayah dan ibunya berumur
panjang, anak-anak mengharapkan kedua
orang tuanya itu senantiasa hadir
ditengah-tengah mereka.
2. Terjadinya kesepahaman antara suami dan
isteri dalam berbagai hal yang berhubungan
dengan kehidupan pribadi dapat berpengaruh
pada diri anak.
3. Terdapatnya sistem dan aturan yang sama
dalam membina rumah tangga dan mendidik
anak bukan berarti meniadakan sistem dan
aturan yang lain.
4. Tersedianya berbagai perlengkapan rumah
tangga tentunya untuk kehidupan yang
Wajar dan tidak bermegah-megahan.
5. Adanya rasa kasih sayang yang bersumber
dari keyakinan dan keimanan, inilah yang
Akan mempersatukan suami dan isteri dengan
anggota keluarga yang lain.
=> Dilema Anak
Selain berbagi kiat cara menghadapi stigma
sosial, komunitas tersebut juga dapat saling
memberikan masukan tentang bagaimana menjadi
orang tua tunggal, untuk selalu terbuka
dengan anaknya dalam berbagai masalah.
=> Mental Anak
1. Ketidakhadiran ayah bagi anak perempuan
tidak memberi dampak yang besar
dibandingkan dengan ketidakhadiran ayah pada
anak laki-laki.
2. Jangan mengevaluasi anak dengan kata-kata
yang negatif sehingga anak-anak
Kehilangan kepercayaan diri.
3. Libatkan dia dengan lingkungan keluarga yang
memiliki anak laki-laki dan izinkan dia
untuk mengambil keputusan atas nama dan untuk
dirinya sendiri
C. Dampak Single Parent
1. Dampak Negatif
a. Perubahan Perilaku Anak.
Bagi seorang anak yang
tidak siap ditinggalkan orang tuanya bisa menjadi mengakibatkan perubahan
tingkah laku. Menjadi pemarah, barkatakasar, suka melamun, agresif, suka
memukul, menendang, menyakiti temanya. Anakjuga tidak berkesempatan untuk
belajar perilaku yang baik sebagaimana perilakukeluagra yang harmonis. Dampak
yang paling berbahaya bila anak mencari pelarian diluar rumah, seperti menjadi
anak jalanan, terpengaruh penggunaan narkoba untukmelenyapkan segala
kegelisahan dalam hatinya, terutama anak yang kurang kasih sayang, kurang
perhatian orang tua.
b. Perenpuan Merasa Terkucil.
Terlebih lagi pada
perempuan yang sebagai janda atau yang tidak dinikahi, di masyarakat terkadang
mendapatkan cemooh dan ejekan.
c. Psikologi Anak Terganggu.
Anak sering mendapat ejekan
dari teman sepermainan sehingga anak menjadi murung, sedih. Hal ini dapat
mengakibatkan anak menjadi kurang percaya diri dan kurang kreatif.
2. Dampak Positif
a. Anak terhindar dari komunikasi yang
kontradiktif dari orang tua, tidak akan terjadi
komunikasi yang berlawanan dari orang tua,
misalnya ibunya mengijinkan tetapi
ayahnya melarangnya, Nilai yang diajarkan ole
ibu atau ayah diteriam penuh karena
tidak terjadi pertentangan.
b. Ibu berperan penuh dalam pengambilan
keputusan dan tegar.
c. Anak lebih mandiri dan berkepribadian
kuat, karena terbiasa tidak selalu hal
didampingi, terbiasa menyelesaikan berbagai
masalah kehidupan.
3. Dampak Single Parent bagi Perkembangan
Anak
1. Tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya
dengan baik sehingga anak kurang dapat
berinteraksi dengan lingkungan, menjadi
minder dan menarik diri.
2. Pada anak single parent dengan ekonomi
rendah, biasanya nutrisi tidak seimbang
sehingga menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan terganggu.
3. Single parent kurang dapat menanamkan adat
istiadat dan murung dalam keluarga,
sehingga anak kurang dapat bersopan santun
dan tidak meneruskan budaya keluarga,
serta mengakibatkan kenakalan karena adanya
ketidakselarasan dalam keluarga.
4. Dibidang pendidikan, single parent sibuk
untuk mencari nafkah sehingga pendidikan
anak kurang sempurna dan tidak optimal.
5. Dasar pendidikan agama pada anak single
parent biasanya kurang sehingga anak jauh
dari nilai agama.
6. Single parent kurang bisa melindungi
anaknya dari gangguan orang lain, dan bila
Dalam jangka waktu lama, maka akan
menimbulkan kecemasan pada anak atau
Gangguan psikologis yang sangat berpengaruh
pada perkembangan anak.
4.
Dampak Single Parent Terhadap Ibu
1. Beban ekonomi
2. Fungsi seksual dan reproduksi
3. Hubungan dalam interaksi sosial
D.
Ciri Keluarga Single Parent yang Berhasil
1. Menerima tantangan yang ada selaku single
parent dan berusaha melakukan dengan
sebaik-baiknya.
2. Pengasuhan anak merupakan prioritas utama.
3. Disiplin diterapkan secara konsisten dan
demokratis, orang tua tidak kaku dan tidak
longgar.
4. Menekankan pentingnya komunikasi terbuka
dan pengungkapan perasaan.
5. Mengakui kebutuhan untuk melindungi
anak-anaknya.
6. Membangun dan memelihara tradisi dan
ritual dalam keluarga.
7. Percaya diri selaku orang tua dan
independent.
8. Berwawasan luas dan beretika positif.
9. Mampu mengelola waktu dan kegiatan
keluarga.
E. Enam (6) karakter dalam Keluarga Single
Parent yang Prima
1. Adanya kualitas waktu yang dihabiskan
bersama dalam anggota keluarga.
2. Memberikan perhatian lebih, termasuk dalam
hal-hal kecil, seperti meninggalkan
Pesan yang melukiskan perhatian dari orang
tua.
3. Keluarga yang prima adalah keluarga yang
saling komitmen satu sama lainnya.
4. Menghormati satu sama lain, contohnya :
dengan mengucapkan atau mengekspresikan
Rasa sayang kepada anak-anak, mengucapkan
terima kasih pada saat anak-anak selesai
melakukan tugas yang diberikan.
5. Kemampuan berkomunikasi penting dalam
membangun keluarga yang prima.
6. Kondisi krisis dan stress dianggap sebagai
tahapan kesempatan untuk terus
berkembang.
F. Pentingnya Konseling agar dapat
1. Menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
2. Penerimaan ibu dan anak dalam lingkaran
keluarga.
3. Masuk dalam lingkungan keluarga/masyarakat
secara wajar.
4. Upaya menyatukan kembali keluarga, bagi
keluarga mereka yang ditelantarkan
suami/ayah
G. Penanganan Single Parent
1. Memberikan Kegiatan Yang Positif.
Berbagai macam kegiatan yang dapat mendukung
anak untuk lebih bisa mengaktualisasikan diri secara positif antara lain dengan
penyaluran hobi, kursus sehingga menghindarkan anak melakukan hal-hal yang
positif.
2. Memberi Peluang Anak Belajar Berperilaku
Baik .
Bertandang pada keluarga lain yang harmonis
memberikan kesempatan bagi anak untuk meneladani figur orang tua yang tidak
diperoleh dalam lingkungan keluarga sendiri.
3. Dukungan Komunitas.
Bergabung dalam club sesama keluarga dengan
orang tua tunggal dapat memberikan dukungan karena anak mempunyai banyak teman
yang bernasib sama sehingga tidak merasa sendirian.
H. Upaya Pencegahan Single Parent dan
Pencegahan Dampak Negatif Single Parent
1. Pencegahan terjadinya kehamilan di luar
nikah.
2. Pencegahan perceraian dengan mempersiapkan
perkawinan dengan baik dalam segi
psikologis , keuangan, spiritual.
3. Menjaga komunikasi dengan berbagai sarana
teknologi informasi.
4. Menciptakan kebersamaan antar anggota
keluarga.
5. Peningkatan spiritual dalam keluarga.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Single
parent adalah keluarga yang mana hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah
atau ibu saja. Keluarga yang terbentuk biasa terjadi pada kelurga sah secara
hukum maupun keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun
hukum pemerintah.Konsep keluarga bukan lagi kaku secara teori konvensional
bahwa kelurga terdiri dari ayah , ibu, dan anak-anak kandung.
- SARAN
a. Bagi
Mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Bagi Petugas – petugas Kesehatan
Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan health education dalam perawatan luka perineum untuk mencegah infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2001. Yang Perlu Diketahui Petugas
Kesehatan tentang : Kesehatan Reproduksi, Depkes, Jakarta.
Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori. Psikologi
Remaja: Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2006.
Asrori, Muhammad. Psikologi Pembelajaran.
Bandung: C.V. Wacana Prima, 2009.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen
Dikti HEDS-JICA.Per kem bangan
Peserta Didik. Jakarta: Tim Pembina Mata
Kuliah Perkembangan Peserta
Didik, 2007.
Sunarto dan Hartono, B. Agung. Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Http//: Kesehatan reproduksi remaja.com
Http://Lusa_Blogspot.single-parent/kespro/.com
1 komentar:
materinya sangat membantu :)
Posting Komentar