Sabtu, 05 Mei 2012

Materi Ilmu Gizi - Sistem Ekskresi

| Sabtu, 05 Mei 2012 | 0 komentar

KATA PENGANTAR
    Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT karena atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Sistem Ekskresi " dapat terselesaikan. Penulisan makalah ini merupakan salah satu contoh pembelajaran untuk bisa lebih memahami secara mendalam tentang materi dari mata kuliah yang akan dipelajari.
             Tidak lupa pula kami menyampaikan terima kasih atas kepada pihak-. pihak yang telah membantu terutama kepada pak Rubiman M,Pd  selaku dosen pengampu
             Akhir kata, kami menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya konsruktif dari Dosen maupun para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah berikutnya. Demikian, Semoga makalah yang sederhana ini ada mamfaatnya bagi mahasiswa dan pembaca serta bagi  penulis sendiri. amin
                                                                                                          Penyusun
                                                                                                        Kelompok 6

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...................................................................................                        ii
DAFTAR ISI  ................................................................................................            iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang  ...............................................................................            1
B.     Rumusan Masalah  ..........................................................................            1
C.     Tujuan   ...........................................................................................            2
BAB II PEMBAHASAN
          2.1 Pengertian Sistem Pengeluaran (Ekskresi)   ……………………...            3

          2.2 Fungsi Sistem Ekskresi …………………………………………..            3

2.3  Organ-organ yang Berperan Dalam Sistem Ekskresi ………….....            3

2.3.1    Ginjal (ren) ………………………………………………….            3

2.3.2    Kulit ………………………………………………………...            7

2.3.3    Paru-paru (pulmo) …………………………………………..            10

2.3.4    Hati (hepar) …………………………………………………            10

2.4  Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Ekskresi ……………………           12

BAB III KESIMPULAN ..............................................................................            15
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Semua organisme selalu melakukan metabolisme untuk memperoleh energi (ATP) untuk berbagai aktifitas tubuhnya. Energi itu diperoleh dari perombakan zat makanan berupa karbohidrat, lemak dan protein. Akan tetapi, reaksi metabolisme tidak hanya menghasikan ATP dan zat bermanfaat lainnya, tetapi juga menghasilkan zat sisa.
Semua zat sisa tersebut harus dikeluarkan dari tubuh. Untuk itu, hewan atau manusia harus memiliki alat/organ pengeluaran yang berfungsi untuk membuang berbagai zat sisa metabolisme. Dari kasus itu kita dapat mengetahui bahwa ternyata sistem buangan/ekskresi tubuh penting sekali. Apabila zat-zat sisa itu tidak terbuang dan selalu menumpuk di dalam tubuh, alangkah kotornya tubuh kita karena penuh dengan sampah yang menumpuk. Sistem pembuangan zat sisa atau sampah ini sering disebut dengan sistem ekskresi.
Melakukan ekskresi adalah salah satu ciri makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Pada tubuh kita, proses ekskresi dilakukan oleh organ-organ khusus. Coba ingat kembali organ-organ tersebut! Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh tubuh. Salah satu bentuk ekskresi adalah buang air kecil, hasil buangan itu antara lain berupa urin. Akan tetapi, sebenarnya hasil buangan tidak hanya berupa urin saja. Zat buangan lainnya dapat berupa keringat, gas karbon dioksida, zat warna empedu. Cobalah mengamati tubuh Anda sendiri, bagian-bagian mana dari alat-alat tubuh Anda yang mengeluarkan zat-zat tersebut? Zat-zat sisa metabolisme merupakan zat sampah yang harus dibuang dari tubuh. Zat-zat itu antara lain:
1. Urin dikeluarkan oleh ginjal,
2. Keringat dikeluarkan oleh kelenjar keringat melalui kulit,
3. Karbon dioksida dikeluarkan oleh paru-paru, dan
4. Empedu dikeluarkan oleh hati.
1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah:
a.       Apa yang dimaksud dengan sistem ekskresi?
b.      Apa saja organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi?
c.       Bagaimana proses dari sistem ekskresi tersebut?
1.3  Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah untuk mengetahui:
a.       Maksud/pengertian dari sistem ekskresi
b.      Organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi
c.       Proses sistem ekskresi tersebut.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pengeluaran (Ekskresi)
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut.
  1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
  2. Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
  3. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandung enzim.
  4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).

2.2 Fungsi Sistem Ekskresi

  1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
  2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
  3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
  4. Homeostasis

2.3 Organ-organ yang Berperan Dalam Sistem Ekskresi

2.3.1 Ginjal (ren)  

Image:Ginjal.jpg

Ginjal adalah alat ekskresi manusia yang mengekresikan sisa metaboisme, yaitu urine yang mengandung nitrogen yaitu berupa ureum. Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.'I'ubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal. tubulus kontortus distal. Dan tubulus kontortus kolektivus. Di antara tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).

Fungsi ginjal

Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain menyaring darah sehingga menghasilkan urine; mengekskresikan zat-zat yang membahayakan tubuh. misalnya protein-protein asing yang masuk ke dalam tubuh, urea, asam urat. dan bermacam -macam garam; mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula darah yang melebihi normal; mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler; dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa.
  • Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain :
1.      urea, asam urat, amoniak, creatinin
2.      garam anorganik
3.      bacteri dan juga obat-obatan
  • Mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah
  • Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan tekanan osmotik ektraseluler
  • Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseim-bangan asam basa darah.

Anatomi ginjal, meliputi :

Lapisan luar (korteks/ kulit ginjal) yang mengandung kurang lebih 1 juta nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis) yang tersusun dari kapsula bowman dan glomerulus.
Lapisan dalam (medula/ sumsum ginja) yang terdiri atas tubulus kontorti yan gbermuara pada tonjolan papila di ruang (pelvis renalis). Tubulus kontorti terdiri atas tubulus kontorti proksimal dan tubulus kontorti distal.

Proses pembentukan urine :

Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :
1.      Filtrasi (penyaringan) : Berlangsung pada badan malpighi yang tersusun atas  kapsula bowman dan glomerulus. Darah dalam glomerulus yang banyak mengandung air, garam, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm amino dan garam-garam.
2.      Reabsorbsi (penyerapan kembali) : selanjutnya pada proses ini menyaring zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh dari darah yang berlangsung dalam tubulus kontorti dan pada proses penyerapan kembalimini akan terbentuk urine sekunder dengan kadar urea yang tinggi.
3.      Ekskresi (pengeluaran) : urine skunder yang terbentuk masuk ke dalam tubulus kolektivus. Pada tubulus ini pembuluh darah melepaskan zat-zat sisa yang tidak berguna dan menyerap kelebihan air. Pada fase ini penyerapan ion NaCl dan urea  terjadi sehingga terbentuklah urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis.
Urine mengandung zat-zat sebagai berikut:
a.       Urea, asam, dan amonia yang merupakan sisa pembongkaran protein.
b.      Zat warna empedu yang merupakan zat pemberi warna urine.
c.       Zat yang berlebihan dalam darah, misalnya: vitamin, obat-obatan dan hormon.
d.      Garam terutama garam dapur                                                        (Jainin, 2007)
Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh. Ureter merupakan organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urine dari pielum ginjal ke dalam buli-buli. Buli-buli adalah organ yag berfungsi menampung urine dari ureter dan mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi. Sedangkan uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine keluar dari buli-buli melalui proses miksi.
Proses miksi dimulai dari ginjal, ureter, vesica urinaria, uretra. Darah memasuki glomerulus aferen dan kemudian meningkat melalui arteriol aferen. Glomerulus merupakan suatu jalinan dari 50 kapiler sejajar yang dilapisi oleh sel-sel epitel. Tekanan darah di dalam glomerulus menyebabkan cairn difiltrasikan ke dalam kapsul bowman. Dari situ ia mengalir pertama ke dalam tubulus proksimalis. Dari sini cairan tersebut mengalir ke dalam ansa henle, kemudian turun ke bawah ke medulla ginjal, sekitar sepertiga sampai seperlima menembus jauh ke dalam medula. Bagian bawah ansa henle tersebut mempunyai dinding sangat tipis dan oleh karena itu disebut segmen tipis ansa henle. Dari ansa henle cairan tersebut mengalir melalui tubulus distalis. Akhirnya cairan tersebut mengalir ke dalam tubulus (duktus) koligens yang mengumpulkan cairan dari beberapa nefron. Duktus koligen berjalan dari korteks kembali ke bawah melalui medulla, sejajar dengan ansa henle, kemudian ia bermuara ke dalam pelvis ginjal.
Ketika filtrat glomerulus mengalir melalui tubulus tersebut, kebanyakan air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya di reabsorpsi ke kapiler, peritubulus, dan sejumlah kecil solut lain disekresikan ke dalam nobulus. Air dan solut tubulus yang tersisa menjadi urine. (Setiadi, 2007 hal. 126-133).
Hal yang perlu diperhatikan meliputi :
  • Dalam keadaan normal urine tidak mengandung glukosa dan protein
  • Diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urine yang disebabkan kekurangan hormon insulin
  • Banyak urine yan gdikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang diminum dan kadar ADH.

2.3.2        Kulit

Gambar:kulit.jpg
Kulit (integumen) merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan pelindung bagian dalam tubuh. Kulit mampu mengeluarkan zat sisa tubuh dalam bentuk keringat.

Susunan Kulit

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
1) Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
  • Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
  • Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
  • Stratum granulosum, mengandung pigmen
  • Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.
  • Akar rambut
  • Pembuluh darah
  • Syaraf
  • Kelenjar minyak (glandula sebasea)
  • Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
  • Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

Fungsi kulit

Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Fungsi kulit yang lain, antara lain melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas. dan zat kimia; mengatur suhu tubuh; menerima rangsang dari luar: serta mengurangi kehilangan air.
Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
Kelenjar keringat menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan darah di pembuluh kapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap. Pada keadaan normal. keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap jam. Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat. antara lain peningkatan aktivitas tubuh. peningkatan suhu lingkungan, dan goncangan emosi. Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat dengan cara mempersempit pembuluh darah. Pengeluaran keringat yang berlebihan, misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan, dapat menyebabkan terjadi lapar garam. Kekurangan kadar garam darah dapat mengakibatkan kekejangan dan pingsan.

2.3.3        Paru-paru (pulmo)

Gambar:paru2.jpg
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung

2.3.4        Hati (hepar)

Gambar:hati.gif
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan hamoglobinnya dilepas.
Hemoglobin yang dilepaskan dari sel darah merah dipecah menjadi 3 senyawa:
a.       Zat besi, akan di simpan di dalam hati dan selanjutnya akan dikirimkan ke sum-sum tulang.
b.      Globin, akan di gunakan lagi dalam metabolisme protein, maupun dalam bentuk Hb baru.
c.       Hemin, akan di ubah menjadi zat warna empedu bilirubin dan biliverdin, yang di simpan didalam kantung empedu. Dari kantung empedu, zat ini akan dikeluarka ke usus dan selanjutnya keluar bersama feses. Bilirubin berwarna hijau kebiruan akan di oksidasi sehingga berarna kuning kecoklatan. Zat inilah yang membeikan warna urine dan feses.
Hati adalah tempat perombakan asam amino dengan peristiwa deaminasi asam amino. Dengan adanya peristiawa ini dikeluarkan amoniaknya. Amoniak adalah racun bagi tubuh kita dan sangat berbahaya. Dalam hati NH3 di ikat oleh asam amaino ornitin dan karbondioksi dan akan menghasilkan asam amino sitrulin. Sitrulin tidak bersifat racun dapat mengikat NH3 lagi dan terbentuklah arginin. Arginin ini oleh enzim arginase oleh diuraikan menjadi ureum dan ornitin kembali ornitin dapat mengikat NH3 kembali dan seterusnya. Enzim arginase hanya terdapat di hati, ureum sebagai sisa asam amino akan diekskresikan melalui ginjal. (Tim Penulis, 2002 hal.130-131).
Fungsi hati :
  1. Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
  2. Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
  3. Menawarkan racun
  4. Membentuk protombin dan fibrinogen
  5. Membentuk albumin dan globulin
  6. Mengubah provitamin a menjadi vitamin a
  7. Tempat pembentukan urea
  8. Menghasilkan empedu
  9. Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua

2.4 Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Ekskresi

Kelainan dan penyakit yang menyerang sistem ekskresi dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya virus, bakteri, jamur. Efek samping obat atau pola makan yang tidak sehat. Beberapa penyakit pada sistem ekskresi antara lain sebagai berikut.
1.      Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini rnenyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. penyakit ginjal. dan penyakit hati.
2. Hematuria
Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung darah. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh peradangan gnjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.

3. Nefrolitiasis
Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan pada ureter. Penyakit ini diobati dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi.
4.      Nefritis
Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan ginjal. khususnya nefron. Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus, kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Penyakit ini harus segera ditangani dokter.
5. Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah ketidakmampuan, ginjal menjalankan fungsinya, akibatnya zat-zat yang seharusnya dapat dikeluarkan rnelalui ginjal menjadi tertumpuk di dalam darah. Salah satu contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu peningkatan kadar urea di dalam darah. Kadar urea darah yang tinggi dapat menimbulkan keracunan dan mengakibatkan kematian. Gagal ginjal antara lain disebabkan oleh nefritis. Penyakit ini dapat diatasi dengan dua alternatif. Pertama melakukan dialisis ginjal (cuci darah) yang diIakukan secara rutin. Kedua dengan transplantasi (cangkok) ginjal dari donor. Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi penolakan.
6. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena kekurangan hormon antidiuretika (ADFI). Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH sintetik.
7. Diabetes Melitus
Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangean hormon insulin. Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine. Diabetes melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin. Diabetes melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet, olahlaga. dan pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah.
8. Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan lingkungan. menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali. Beberapa hepatitis. antara lain hepatitis A dan B. Penderita hepatitis mengalami perubahan warna kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning. Urine penderita pun berwarna kuning. bahkan kecokelatan seperti teh.

BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Berdasarkan uaraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Organ-organ yang berperan pada sistem ekskresi adalah ginjal, kulit, paru-paru dan hati.
a.       Ginjal
Ginjal adalah alat ekskresi manusia yang mengekresikan sisa metaboisme, yaitu urine yang mengandung nitrogen yaitu berupa ureum. Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.
b.      Kulit
Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
Pada keadaan normal. keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap jam. Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat. antara lain peningkatan aktivitas tubuh. peningkatan suhu lingkungan, dan goncangan emosi.
c.       Paru-paru
Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.
d.      Hati
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan hamoglobinnya dilepas.
Hemoglobin yang dilepaskan dari sel darah merah dipecah menjadi 3 senyawa:
a.       Zat besi akan di simpan di dalam hati dan selanjutnya akan dikirimkan ke sum-sum tulang.
b.      Globin akan di gunakan lagi dalam metabolisme protein, maupun dalam bentuk Hb baru.
c.       Hemin akan di ubah menjadi zat warna empedu bilirubin dan biliverdin, yang di simpan didalam kantung empedu. Dari kantung empedu, zat ini akan dikeluarka ke usus dan selanjutnya keluar bersama feses.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Ekskresi_Pada_Manusia_Dan_Hubungannya_Dengan_Kesehatan_9.1
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/18/sistem-ekskresi-pada-manusia/
Jainin. 2007. Hand Out Sistem Ekskresi. Selong: STKIP Hamzanwadi
Setiadi. 2007. Anatomi Fisiologi Hewan. Surabaya: Graha Ilmu

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
© Copyright 2012. Makalah Cyber . All rights reserved | Makalah Cyber.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by Makalah Cyber - Zoenk