BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi
merupakan proses tatanan masyarakat yang tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi dapat mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara baik
secara langsung maupun tidak langsung. Globalisasi tidak hanya menjadi
tantangan, tetapi juga sekaligus merupakan peluang untuk lebih
mengetahui kehidupan lain di berbagai belahan dunia.
Globalisasi
tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia.
Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negatif
diberbagai bidang kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang
akan berpengaruh pada semangat mewujudkan nilai-nilai nasionalisme
bangsa.
Semangat
nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki
bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional
terutama globalisasi. Disadari atau tidak, nasionalisme bangsa
memberikan pengaruh yang besar bagi kemajauan suatu bangsa tersebut.
Untuk
memahami kaitan antara globalisasi dan nasionalisme bangsa, maka
makalah ini berusaha menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian
nasionalisme, gambaran nasionalisme bangsa Indonesia saat ini, serta
pengaruh globalisasi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
- Apa yang dimaksud dengan nasionalisme ?
- Bagaimana wujud nasionalisme Bangsa Indonesia saat ini ?
- Bagaimana pengaruh dari globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia?
- Bagaimana cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme ?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
- Untuk menjabarkan pengertian dari nasionalisme.
- Untuk menggambarkan wujud nasionalisme Bangsa Indonesia saat ini.
- Untuk mengetahui pengaruh dari globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia.
- Untuk mengetahui cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme
adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri serta
kesadaran anggota dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual
bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas,
integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa.
Nasionalisme menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut :
a) Joseph Ernest Renan
mengatakan bahwa nasionalisme adalah sekelompok individu yang ingin
bersatu dengan individu-individu lain dengan dorongan kemauan dan
kebutuhan psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri dari
berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa dan memiliki
negara.
b) Otto Bauer
mengatakan bahwa nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan perangai
yang timbul karena persamaan nasib, contohnya nasionalisme negara-negara
Asia
c) Menurut Hans Kohn
nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi inividu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. dan bangsa.
d) Louis Snyder
mengemukakan nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor politis,
ekonomi, sosial dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah.
Sebagai contoh adalah timbulnya nasionalisne di Jepang.
Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa nasionalisme adalah kecintaan alamiah
terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong untuk membentuk kedaulatan
dan kesepakatan untuk membentuk negara berdasar kebangsaan yang
disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam
menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi.
Jiwa
nasionalisme akan tumbuh di tengah masyarakat ketika ada sesuatu yang
mengganggu atau mengancam dirinya. Jiwa nasionalisme ini terjadi saat
manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak
berpindah-pindah. Saat itu, tentu akan tumbuh naluri untuk
mempertahankan negerinya, tempat hidupnya, dan menggantungkan diri. Hal
yang serupa juga tampak pada hewan. Saat ada ancaman dari pihak luar
yang hendak menyerang atau mengganggu mereka, maka tumbuhlah semangat
untuk dapat mempertahankan diri dari segala ancaman. Namun, ketika
suasanya sudah kembali aman, semangat itu akan menghilang.
B. Nasionalisme Bangsa Indonesia Saat Ini
Menurut
James G.Kellas (1998: 4), nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi.
Seseorang yang memiliki jiwa nasionalisme akan merasa menjadi bagian
dari suatu bangsa. Walaupun orang tersebut sedang berada di luar
wilayah, namun akan tetap memiliki ikatan yang kuat pada daerah asalnya.
Begitu pula dengan bangsa Indonesia. Walaupun orang tersebut sedang
berada di luar negeri, tentu akan ada rasa memiliki terhadap Negara
Indonesia.
Nasionalisme
Indonesia pada awalnya muncul karena adanya kolonialisme. Penjajahan
yang dilakukan oleh Jepang dan Belanda dan penderitaan yang harus
dirasakan akibat terjajah telah mampu melahirkan semangat kebersamaan
sebagai satu kesatuan yang harus bangkit dan hidup menjadi bangsa
merdeka.
Diakui
atau tidak saat ini semangat nasionalisme bangsa Indonesia semakin
berkurang. . Semangat nasionalisme yang dulu pernah berkobar di dalam
jiwa bangsa Indonesia ketika melawan penjajah, nampaknya kini telah
sirna bersama jasad para pahlawan dan pejuang kemerdekaan.
Tak ada
lagi semangat-semangat nasionalisme dalam diri bangsa Indonesia. Mereka
seakan lupa akan perjuangan para pahlawan-pahlawan bangsa yang telah
mengorbankan harta benda dan nyawa serta keluarga mereka. Sungguh besar
jasa mereka, sungguh tinggi jiwa nasionalisme mereka.
Hal
ini sangat bertolak belakang dengan kondisi bangsa Indonesia pada masa
sekarang ini. Tidak ada lagi jiwa nasionalis yang dapat ditunjukan kita,
kita seakan malah menganggap remeh mereka para pejuang yang telah
berjasa kepada kita. Hal ini dapat kita lihat dari perhatian pemrintah
terhadap nasib para veteran . Kita terlalu sibuk dengan kehidupan diri
kita sendiri tanpa memikirkan nasib orang lain di sekitar kita.
Semangat
nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki
bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional
sebagai dampak negatif globalisasi. Tanpa adanya semangat nasionalisme,
maka akan timbul perpecahan dan disintegrasi bangsa Indonesia. Tanpa
adanya semangat nasionalisme dalam setiap jiwa bangsa Indonesia, maka
akan dengan mudah bangsa lain mengobrak-abrik bahkan menjajah kembali
Indonesia. Tentu saja ini semua tidak kita inginkan terjadi, walaupun
sebenarnya kini sudah mulai muncul tanda-tanda akan hal itu. Hal terbaik
yang perlu kita lakukan adalah memunculkan kembali semangat
nasionalisme untuk bersatu melawan segala ancaman yang akan mengancam
integritas kita sebagai bangsa Indonesia.
C. Pengaruh Globalisasi terhadap Nasionalisme Bangsa Indonesia
Salah
satu faktor kuat yang terus mengikis nasionalisme bangsa Indonesia
adalah globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat
yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada
hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-
bangsa di seluruh dunia. (Edison A. Jamli dkk. Kewarganegaraan. 2005).
Globalisasi
berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi
informasi dan komunikasi memberikan peran yang sangat penting bagi
berlangsungnya proses globalisasi.
Kehadiran
globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga
pengaruh negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara
langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan
dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang
atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara
global.
Dampak Positif Globalisasi Terhadap Nasionalisme
a) Bidang Politik
Dari
segi politik, globalisasi akan memberikan pengaruh positif pada
pemerintahan sehingga dapat dijalankan secara terbuka dan demokratis.
Karena pemerintahan merupakan bagian terpenting dari suatu negara, maka
apabila pemerintahan dijalankan secara baik tentunya akan mendapat
tanggapan positif dari rakyat. Wujud tanggapan tersebut dapat berupa
semangat nasionalisme terhadap bangsa dan negara.
b) Bidang Ekonomi
Dari
aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan
kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan
meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional
bangsa.
c) Bidang sosial budaya
Dari
globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain
yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya
memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.
Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Nasionalisme
a)
Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa
liberalisme dapat membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga
tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke
ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang.
b)
Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald,
Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya
rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya
rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
c)
Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru
budaya barat.
d)
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi
maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu
lain yang stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara
yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
e)
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan
teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain
dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk
sosial. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengaruh-
pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab
globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global. Apa yang
di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita
untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan
dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak
dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis
sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Dikalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari
cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti
selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian
yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak
kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai
dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain
dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau
melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai
dengan kepribadian bangsa.
Teknologi
internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan
dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah
menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya
tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan
mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang
menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno.
Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu
handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena
mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat
dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan.
Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka
bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda
yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan
kenyamanan masyarakat.
Jika
pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda
tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis
antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan
berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan
rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus
masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa
nasionalisme?
Berdasarkan
analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak
daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk
mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
D. Cara Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi
Pada
masa sekarang ini satu hal yang perlu dibenahi oleh bangsa Indonesia
adalah mentalitas warga masyarakatnya. Sikap mental yang kuat dan
konsisten serta mampu mengeksplorasi diri adalah salah satu bentuk
konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Saat ini memang
bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa keterpurukanya dalam dunia
internasional.
Krisis
multidimensi yang di barengi dengan krisis ekonomi yang
berkepanjanganlah yang menyebabkan kegoncangan dan keterpurukan mental
Indonesia. Bangsa Indonesia yang pada masa dahulu terkenal dengan
kebudayaan yang begitu eksklusif dan memukau serta penduduk yang
ramah-tamah di dukung juga oleh kondisi geografis yang sangat strategis
dan dikaruniai tanah yang subur, sekarang justru berubah180 drajat. Hal
ini tidak lepas dari mentalitas warga pendukung yang sangat lemah.
Globalisasi
merupakan suatu proses yang tak terelakkan. Kita tidak mungkin
mengabaikan serta menghentikan proses globalisasi. Agar dampak
globalisasi tidak merusak kehidupan masyarakat maka kita harus
mengetahui sisi positifnya, sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Dampak
negatif globalisasi globalisasi dapat mempengaruhi tingkah laku kita
dalam kehidupan sehari – hari. Untuk itu kita harus dapat menentukan
sikap dalam menghadapi globalisasi , khususnya dari pengaruh negatif.
Beberapa contoh sikap untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi misalnya :
- Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
- Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku yang benar dan salah.
- Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
- Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
- Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
- Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
- Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh terhadap lingkungan dan pergaulan buruk.
- Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
- Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan
adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis
pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap
bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nasionalisme adalah rasa cinta terhadap tanah air, kesadaran yang
mendorong seseorang untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan
membentuk negara berdasar kebangsaan dan dijadikan sebagai pijakan
pertama dan tujuan dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi.
Nasionalisme
Indonesia muncul karena adanya kolonialisme. Penjajahan dan penderitaan
yang dialami memunculkan semangat untuk bersatu melawan segala bentuk
pejajahan. Berdirinya Boedi Oetomo (1908) menjadi tanda kebangkitan
nasionalisme Indonesia yang kemudian diikuti organisasi-organisasi
nasional lainnya. Pada kurun waktu 1945-1950, jiwa nasionalisme
diperteguh oleh semangat mempertahankan kemerdekaan, serta persatuan dan
kesatuan Indonesia.
Hal
itu sangat bertolak belakang dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Semangat nasionalisme bangsa Indonesia semakin berkurang. Kita terlalu
menganggap remeh mereka para pejuang yang telah berjasa kepada kita.
Bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa keterpurukan dalam dunia
internasional.
Globalisasi berasal dari kata global
yang artinya universal. Globalisasi adalah suatu proses tatanan
masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah Ada sebagain
yang berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses sosial, atau proses
sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara
berada dalam ikatan yang semakin kuat untuk mewujudkan sebuah tatanan
kehidupan baru.
Kehadiran
globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga
pengaruh negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung
berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat
menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau
bahkan hilang.
Dampak
positif adanya globalisasi adalah Adanya globalisasimenyebabkan
pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi
rasional; berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat
masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk
berpikir lebih maju; serta tingkat kehidupan yang lebih baik dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sedangkan
dampak negatif dari adanya globalisasi diantaranya : Globalisasi mampu
meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan
dan kemakmuran; hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri; mayarakat lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
barat; sikap individualistik yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga; serta kesenjangan sosial.
Cara
menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme adalah kita perlu
memahami pentingnya nasionalisme untuk menjaga integritas kita sebagai
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia perlu membenahi mentalitas warga
masyarakatnya.Sikap mental yang kuat dan konsisten adalah salah satu
bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Bangsa
Indonesia harus bangkit kembali dengan semangat nasionalisme yang lebih
besar lagi untuk menghadapi globalisasi. Kita juga perlu menanamkan dan
mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya; memperkuat
rasa persatuan dan kesatuan bangsa; selektif terhadap pengaruh
globalisasi di segala bidang.
B. Saran
Globalisasi
memang tidak bisa dihindari. Jika kita menghindari justru akan menjadi
manusia yang primitif lagi. Tetapi sebaiknya selektif terhadap pengaruh
globalisasi. Dapat membedakan mana yang memberikan pengaruh baik dan
mana yang memberikan pengaruh buruk bagi kita. Kita harus membekali diri
dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah begitu saja terpengaruh
dengan dampak negatif globalisasi. Menanamkan dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat
keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik untuk
tidak mudah terpengaruh dari arus globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Saroji dan Asy’ari.2006.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta : Erlangga.
http://afand.abatasa.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-negatif–globalisasi-dan-modernisasi diakses pada 2 Oktober 2011
http://hankam.kompasiana.com/2010/09/24/nasionalisme-bangsa-vs-globalisasi/ diakses pada 29 September 2011
http://khukus.multiply.com/journal/item/28/NASIONALISME diakses pada 30 September 2011
http://www.gusbud.web.id/2010/01/dampak-globalisasi-ekonomi-dan-pengaruh.html diakses pada 30 September 2011
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=7124 diakses pada 29 September 2011
Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara
Kohn, Hans.1984. Nasionalisme Arti dan Sejarahnya.Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sunarso, dkk.2008.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta : UNY Press.
0 komentar:
Posting Komentar